Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Lestari: Butuh Gerak Bersama Cegah Penyakit Menular Seksual
Rabu, 13 Desember 2023 20:29 WIB
Sebelumnya
Ketua Tim Kerja HIV/AIDS Kementerian Kesehatan RI, dr. Endang Lukitosari, MPH berpendapat bila isu peningkatan PMS seperti HIV, sifilis dan hepatitis dibicarakan setiap pekan akan sangat membantu dalam meningkatkan kepedulian masyarakat.
Menurut Endang, meski pihaknya berupaya melakukan skrining yang masif dan mempermudah akses pengobatan, masih adanya stigma terhadap penderita PMS menyebabkan proses pengobatan bagi para ODHIV dan penderita sifilis terhambat.
Baca juga : Universitas Pancasila Kukuhkan 6 Guru Besar, Pertahankan Akreditasi Unggul
Kondisi tersebut, tambah Endang, menjadi kendala dalam pencapaian target zero HIV. Belum lagi, jelasnya, banyak terjadi proses pengobatan tidak berlanjut karena ODHIV merasa tidak ada gejala dan sehat.
Padahal, tegas Endang, bila ODHIV minum ARV secara teratur dalam jangka waktu tiga bulan berpotensi virusnya lebih terkendali dan tidak menular.
Baca juga : Persebaya Vs Persija, Mengulang Sejarah Sukses 2018
Ketua Yayasan Sentra Advokasi Perempuan, Difabel dan Anak (SAPDA), Nurul Saadah Andriani berpendapat jumlah penderita HIV dan sifilis sesungguhnya lebih banyak daripada yang tercatat saat ini.
Karena kelompok yang rentan terkena HIV, menurut Nurul, antara lain adalah perempuan, ibu hamil, dan korban kekerasan seksual yang biasanya tidak terbuka karena takut terkena stigma bila terkait PMS.
Baca juga : Startup Gravel Dapat Pendanaan Rp 216 Miliar
Hambatan lain dalam pengobatan HIV, ujar dia, adalah keterbatasan informasi terkait kemudahan akses pengobatan dari sisi pembiayaan maupun ketersediaan fasilitas kesehatan.
Menurut Nurul, kondisi tersebut harus menjadi perhatian serius para pemangku kepentingan agar hambatan yang dialami kelompok rentan tersebut bisa segera diatasi.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya