Dark/Light Mode

Blusukan Ke Warung Nasi Pecel

Bamsoet Dorong UMKM Jualan Lewat Online 

Senin, 17 Agustus 2020 20:56 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kiri) saat  berdialog dengan Watiem, pemilik Warung Nasi Pecel Ayu di Kalibata, Jakarta Selatan.
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (kiri) saat berdialog dengan Watiem, pemilik Warung Nasi Pecel Ayu di Kalibata, Jakarta Selatan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) dalam tayangan UNDERCOVER di Kanal Youtube Bamsoet Channel,  terlihat menyambangi sebuah warung nasi pecel di kawasan Kalibata, Sabtu (15/8).  Dalam video itu, Bamsoet berdialog dengan Watiem, pemilik Warung Nasi Pecel Ayu itu. Keduanya berbincang tentang kisah sukses usaha kaki lima di era pandemi. 

Dari penuturan Watiem, usahanya tetap bisa jalan, berkat keputusan Watiem dua tahun lalu bergabung di platform e-commerce Go Food dan Grab Food. Sehingga larangan berjualan saat PSBB, tidak menjadi halangan. Bisnisnya tetap berjalan, bahkan naik omzetnya tiga kali lipat di era pandemi ini. 

Mendengar kisah itu,  Bamsoet mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) menjalin kemitraan dengan platform e-Commerce untuk meningkatkan omzet penjualan. Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang membuat penduduk membatasi mobilitas, membawa keuntungan bagi pelaku UMKM dalam memasarkan produknya secara online.

Baca juga : Buka Sidang Tahunan, Bamsoet Berpantun

"Ibu Watiem pemilik warung makan Pecel Ayu sudah 12 tahun berjualan di daerah Kalibata, Jakarta Selatan. Dua tahun terakhir ini ia ikut memasarkan jualannya melalui platform go-food dan grab food dengan sistem bagi hasil 20 persen. Walaupun awalnya mengaku sempat tak yakin dengan sistem penjualan online, Ibu Watiem kini menikmati berkah kenaikan omzet. Terlebih saat pandemi Covid-19, karena orang tak mau keluar rumah dan memilih berbelanja melalui online," ujar Bamsoet menceritakan pengalamannya bertemu Ibu Watiem.

Mantan Ketua DPR RI ini menilai, keberanian Ibu Watiem terjun ke pasar online patut ditiru pelaku UMKM lainnya. Karena berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) pada tahun 2018, baru 8,3 juta dari 64,19 juta unit UMKM yang memasarkan produknya secara online.

"Badan Pusat Statistik mencatat pada tahun 2019 transaksi e-Commerce di Indonesia mencapai Rp 17,2 triliun. Artinya, konsumen Indonesia sangat melek digital. Ini merupakan peluang usaha bagi UMKM di berbagai daerah untuk memasarkan produknya secara luas, tanpa mengenal jarak dan waktu. Karena setiap manusia, kini sudah tersambung dengan internet," tandas Bamsoet.

Baca juga : Polisi Ungkap Ratusan Kilogram Sabu di Kalsel, Bamsoet Beri Acungan Jempol

Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan, Presiden Joko Widodo akan melanjutkan program Pemulihan Ekonomi Nasional hingga tahun 2021. Pemerintah sudah menyiapkan anggaran Rp 356,9 triliun untuk tahun anggaran 2021. UMKM akan mendapatkan bantuan sekitar Rp 48,8 triliun. Antara lain untuk subsidi bunga KUR, pembiayaan UMKM, penjaminan serta penempatan dana di perbankan. 

"Sedangkan dalam PEN 2020, berbagai fasilitas untuk UMKM juga sudah diberikan, antara lain Rp 34,15 triliun untuk subsidi bunga, Rp 28,06 triliun untuk insentif pajak, dan Rp 6 triliun untuk penjaminan kredit modal kerja baru. Ini menandakan pemerintah serius memajukan UMKM," pungkas Bamsoet. (QAR/TIM)

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.