Dark/Light Mode

Sumber Daya Alam Melimpah

Menyedihkan, Indonesia Jawara Kasus Gizi Buruk

Senin, 30 November 2020 07:12 WIB
ilustrasi cegah stunting. (ist)
ilustrasi cegah stunting. (ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Senayan menyoroti terus tingginya kasus stunting atau gizi buruk di Indonesia. Sedihnya, Indonesia malah menjadi jawara nomor satu dengan kasus stunting terbesar di Asia Tenggara dan peringkat tiga dunia.

Anggota Komisi IX DPR Yahya Zaini mengatakan, dengan potensi Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat besar, seharusnya kasus stunting tidak perlu terjadi.

Stunting adalah kondisi gagal pertumbuhan pada tubuh dan otak anak akibat kekurangan gizi dalam waktu lama. Sehingga, anak lebih pendek dan mengalami keterlambatan dalam berpikir.

“Dalam hal prevalansi stunting, predikat Indonesia nomor 3 di dunia dan nomor 1 di Asia Tenggara. Padahal, negara kita ini kaya Sumber Daya Alam. Karbohidrat kita banyak, begitu juga protein nabati maupun hewani. Ada daging ayam, kambing, sapi, dan ikan,” ungkapnya, kemarin.

Baca juga : Tukeran Dengan India, Indonesia Tuan Rumah KTT G20 Tahun 2022

Karena itu, Yahya mendorong agar para orang tua diberi pendidikan yang memadai, tentang bagaimana harus memberi asupan gizi yang baik pada anakanaknya.

Selain itu, pemerintah harus bekerja lebih ekstra lagi menekan angka stunting ini. Apalagi sejauh ini, pemerintah sudah mengerahkan 10 kementerian untuk bersinergi memberantas angka stunting nasional.

“Dengan aksi nyata pemerintah ini, diharapkan akan menghilangkan angka stunting 10 tahun yang akan datang,” tegasnya.

Namun, dia juga mendapati beberapa provinsi yang terbilang sukses menekan stunting ini. Salah satunya Lampung, yang mampu menekan angka stunting hingga 27 persen, di bawah angka nasional sebesar 30 persen. “Ini prestasi yang baik,” jelas dia.

Baca juga : Persiapan AFC 2020, Ini Menu Latihan Timnas Indonesia U-19 Tiap Hari

Hal senada dilontarkan anggota Komisi IX DPR Saleh Partaonan Daulay. Saleh mengingatkan, salah satu permasalahan kesehatan yang mengancam generasi bangsa adalah stunting.

Untuk itu, pemerintah perlu menyusun kebijakan yang lebih terencana dan terfokus pada penanganan stunting. Dengan begitu, lanjutnya, generasi mendatang bisa hidup dengan asupan gizi yang tercukupi sejak balita.

Sebab, anakanak inilah yang kelak menjadi generasi penerus bangsa yang akan memegang estafet kepemimpinan di masa depan. “Jika melihat kondisi stunting di Indonesia saat ini, masyarakat harus terlibat aktif.

Sebagaimana mereka bisa mendongkrak secara mandiri terhadap lingkungan sekitarnya,” tegas Saleh. Salah satu program Presiden Jokowi, lanjutnya, adalah peningkatan kualitas kesehatan masyarakat.

Baca juga : Dalam 9 Bulan, Ekspor Indonesia Ke Swiss Naik 187 Persen

Dalam menjalankan program ini, pemerintah mempunyai tiga target. Yakni penanganan stunting, peningkatan kualitas rumah sakit dan puskesmas di seluruh Indonesia, dan peningkatan sumber daya manusia tenaga kesehatan.

“Intinya kami ingin agar rakyat Indonesia yang saat ini tidak mendapatkan akses kesehatan, ke depannya harus terus diperhatikan. Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa makan 4 sehat 5 sempurna,” tegas politisi PAN ini. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.