Dark/Light Mode

Konflik Dekat Perairan Natuna Memanas

DPR: Gandeng ASEAN, Jaga Stabilitas Keamanan LCS

Minggu, 31 Januari 2021 06:40 WIB
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. (Foto: Dok. Pribadi)
Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin. (Foto: Dok. Pribadi)

 Sebelumnya 
Mengenai Undang-Undang baru di China yang mengizinkan seluruh Coast Guard China menembak kapal asing yang memasuki klaim wilayah perairan China, Azis mendesak pemerintah China meninjau kembali UU tersebut. Pemerintah China harus patuh terhadap hukum dan norma-norma international, demi menjaga kondusivitas dan perdamaian dunia.

Lebih lanjut, Azis juga menyikapi isu kembali dimulainya negosiasi Code of Conduct (COC) LCS. Ia berharap, para pihak berkomitmen mewujudkan hal tersebut karena sudah terlalu sering terjadi pelanggaran.

Baca juga : Kementan Pastikan Jaga Stabilisasi Harga Perunggasan Nasional

“Menjaga norma-norma hukum international, saling menghormati kebebasan navigasi, mutlak dilakukan. Negosiasi apapun bisa terjalin, jika para pihak mewujudkan komitmen dalam kawasan Indo-Pasifik yang inklusif,” tandasnya.

Secara terpisah, Wakil Ketua MPR dari Fraksi Partai Demokrat Syarief Hasan mendorong Pemerintah siap siaga di Perairan Natuna Utara. Pasalnya, Laut Natuna Utara yang berbatasan langsung dengan LCS, sedang diperseterukan China, Amerika Serikat, dan beberapa negara lainnya.

Baca juga : Luncurkan Gerakan Wakaf Uang ASN, Menag: Semoga Manfaatnya Dirasakan Umat

“Jika kondisi ini terus terjadi, ada potensi perang terbuka di Laut China Selatan. Kita harus terus berjaga-jaga, karena jika terjadi perang terbuka, seluruh wilayah Asia Tenggara akan merasakan dampaknya,” ujar Syarief.

Anggota Komisi I DPR ini juga mendorong seluruh pemimpin di Asia Tenggara, bersama-sama menjadi fasilitator pedamaian di kawasan tersebut. Bahkan, Indonesia bisa mengambil peran sebagai lead dalam menyelesaikan permasalahan di LCS.

Baca juga : Kelola Pelabuhan Samarinda, Kemenhub Gandeng PT Pelabuhan Tiga Bersaudara

“Sebagai kawasan yang paling merasakan dampak dari perseteruan di Laut China Selatan, ASEAN harus hadir sebagai jembatan dari masalah ini. ASEAN harus mengedepankan pendekatan diplomasi dengan semangat million friends and zero enemy,” tandasnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.