Dark/Light Mode

Yang Sudah Baik Jangan Dibongkar-bongkar Lagi

Jumat, 26 April 2019 23:39 WIB
Wakil Ketua MPR Mahyudin (Foto: Dok. MPR)
Wakil Ketua MPR Mahyudin (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua MPR Mahyudin melihat bahwa pelaksanaan Pemilu serentak 2019 sudah berjalan baik, lancar, aman. Tak ada konflik berarti. Dia mengajak semua pihak menyukuri kondisi ini. Bukan malah berusaha membongkarnya karena kalah dalam pertarungan.

“Pemilu sudah baik. Kita jangan membongkar yang sudah baik yang sudah kita jalankan. Untuk permasalahan yang timbul, cari solusi yang terbaik. Jangan gegabah dan buru-buru. Cari akar permalasahannya. Jangan grasak-grusuk. Harus betul-betul semua pihak memikirkan baik-baik,” kata Mahyudin.

Terkait sistem pelaksanaan Pemilu, politisi senior Partai Golkar ini menyebut, ada beberapa hal yang perlu diapresiasi dan juga yang perlu dievaluasi. Yang perlu diapresiasi antara lain pelaksanaan Pemilu serentak selama satu hari. Menurutnya, pelaksanaan ini sangat efisien.

Baca juga : Tumpang Sari Jahe Tingkatkan Kesejahteraan Petani

Pelaksanaan ini, kata Mahyidn, membuat masyarakat tidak bosan karena harus beberapa kali datang ke TPS. Buktinya, partisipasi masyarakat dalam Pemilu kali ini sangat luar biasa baik. Berdasarkan perkiraan sementara, partisipasinya melewati angka 80 persen.

Untuk hal yang perlu dievaluasi, kata Mahyudin, adalah tata cara memilih. Dia berharap, dalam Pemilu-pemilu mendatang, Indonesia harus mulai menggunakan teknologi informasi. Apalagi saat ini perkembangan teknologi itu sudah sangat pesat. Penggunaan teknologi digital dalam Pemilu perlu menjadi catatan penting.

Mahyudin percaya, pemanfaatan teknologi tersebut akan semakin mempermudah pelaksanaan Pemilu. Proses penghitungan juga dapat dilakukan dengan sangat cepat. Tidak memakan waktu lama seperti sekarang.

Baca juga : UU Guru dan Dosen Bakal Dipecah 2

“Yang juga menjadi catatan, evaluasi, dan kajian adalah, begitu banyaknya korban meninggal dunia dan sakit dari para petugas di TPS-TPS akibat kelelahan. Kejadian ini sangat membuat miris dan kita sesalkan. Karena ribetnya Pemilu kita, itu mengakibatkan kerja-kerja KPPS-KPPS luar biasa berat. Hal tersebut menjadi catatan sangat penting KPU bagaimana mengolah satu sistem pelaksanaan Pemilu yang efisien, mudah, dan cepat tapi tetap mengusung prinsip jurdil,” tuturnya.

Mahyudin juga ingin Pemilu berikutnya menjadi lebih murah bagi para peserta. Jangan lagi seperti sekarang, para parpol dan caleg harus mengeluarkan biaya yang sangat mahal untuk dapat dipilih. Biaya politik yang sangat mahal tersebut menimbulkan berbagai kerawanan dan masalah, mulai dari rawan kecurangan, politik uang, sampai konflik dengan masyarakat. Makanya, harus dibuat sistem agar tidak ada lagi politik berbiaya tinggi.

“Biaya politik yang sangat mahal bisa mengarah ke kejahatan korupsi. Saat menjabat, pemimpin yang sudah untuk mengeluarkan biaya tinggi akan berusaha mengemabalikan modal yang sudah dikeluarkan saat kampanye,” tandasnya. [ONI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.