Dark/Light Mode

Catatan Bambang Soesatyo

Mengantisipasi Keadaan Terburuk dengan Memperkuat Kebersamaan

Minggu, 11 Juli 2021 08:41 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Eskalasi krisis kesehatan atau pandemi Covid-19 yang menghadirkan banyak fakta dan kisah memilukan hendaknya menggugah semua elemen masyarakat untuk lebih mengedepankan kebersamaan guna mengantisipasi keadaan terburuk. Kebersamaan akan membangkitkan semangat gotong royong dan peduli pada mereka yang butuh pertolongan.

Di tengah durasi pandemi yang tidak berkepastian sekarang ini, semua orang tentu berharap keadaan akan segera membaik. Namun, dalam konteks merespons pandemi Covid-19 dengan segala akibatnya saat ini, sejumlah indikator menunjukkan situasinya belum bertambah baik. Bahkan, sebaliknya, sejumlah indikator itu justru memberi gambaran bahwa pandemi ini sedang menuju skenario atau situasi terburuk. 

Baca juga : Sudah Tangkap Bandarnya, Polisi Wanti-Wanti Kaum Elit Jangan Nekat Pake Narkoba

Karena alasan itu pula, pemerintah dalam kapasitasnya sebagai regulator memberlakukan PPKM Darurat di Jawa-Bali, plus 15 kabupaten/kota lainnya. Siang-malam para petugas dari berbagai unsur berupaya mengendalikan dan membatasi mobilitas masyarakat. Mengendalikan pergerakan banyak orang di tengah pandemi jelas bukan pekerjaan mudah, sehingga tak jarang menerima penolakan atau perlawanan dari mereka yang merasa dirugikan. Semua otoritas di banyak negara pun mengalami kesulitan serupa ketika harus mengendalikan mobilitas masyarakat. 

Sementara itu, para dokter dan tenaga medis di semua rumah sakit rujukan tak henti menangani dan merawat pasien Covid-19. Mereka tahu pekerjaan itu sarat risiko. Apalagi jumlah mereka terbatas. Tak hanya kelelahan. Bahkan ada yang akhirnya terpapar Covid-19 dan meninggal dunia. Kesediaan para dokter dan tenaga medis melaksanakan tugas sarat risiko itu patut disyukuri, dan kematian mereka layak diratapi. 

Baca juga : Siasati Ancaman Covid-19 dengan Akal Budi Bersama

Semua upaya dan pendekatan itu mencerminkan kerja keras para dokter dan tenaga medis bersama pemerintah untuk mengakhiri pandemi sekarang ini. Boleh jadi semua upaya itu belum sempurna betul, sehingga kritik dan masukan dari berbagai pihak pun amat dibutuhkan. Tentu saja kritik yang membangun dan solutif, bukan sekadar nyinyir dengan menghembuskan ungkapan-ungkapan yang cenderung melecehkan. Kritik asal bunyi dan tidak proporsional cenderung mengecewakan para dokter, tenaga medis, dan semua petugas di lapangan.  

Seperti dilaporkan dari berbagai daerah, pandemi saat ini seperti sedang berproses menuju situasi terburuk. Ada sejumlah fakta dan kisah memilukan karena beberapa pasien tak tertolong oleh karena beberapa alasan atau faktor. Fakta maupun kisah memilukan ini idealnya menggugah semua elemen masyarakat untuk lebih mengedepankan kebersamaan. Sebab, kebersamaan akan membangkitkan semangat gotong royong dan peduli pada mereka butuh pertolongan.

Baca juga : Pelatih Angelo Alessio Apresiasi Pemain Muda Persija

Gambaran tentang memburuknya situasi terbaca dari beberapa indikator. Memang, indikator utamanya boleh saja pada lonjakan jumlah kasus baru per hari. Namun, keadaan yang menunjukkan pandemi saat ini sedang menuju situasi terburuk ditandai oleh tingginya BOR (bed occupancy rate) atau keterisian tempat tidur perawatan pasien Covid-19 pada semua rumah sakit rujukan. Rumah sakit dari berbagai kota dan kabupaten juga melaporkan stok oksigen yang terus menipis. Banyak rumah sakit juga kekurangan ventilator dan peralatan lain yang dibutuhkan untuk merawat pasien.     

Faktor lain yang tak kalah penting untuk diwaspadai adalah kemampuan dokter dan tenaga medis. Tidak hanya kewalahan, mereka pun mulai lelah. Dan, ketika jumlah kasus Covid-19 mencatat lonjakan tajam seperti akhir-akhir ini, gambaran yang mengemuka adalah ketidakseimbangan total pasien dengan jumlah dokter dan tenaga medis yang terbatas. Saat rumah sakit rujukan disesaki oleh pasien Covid-19, pemandangan yang langsung bisa dibaca adalah kurangnya tenaga dokter dan tenaga medis untuk merawat semua pasien itu. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.