Dark/Light Mode

Pelaku Usaha Wisata Menjerit Di Tengah Pandemi

Pak Sandiaga, Selamatkan Seniman Dan Budayawan Kita

Minggu, 5 September 2021 07:05 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno (kiri) dan Wakil Menteri Angela Tanoesoedibjo (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/9/2021). (Rizki Syahputra/RM)
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahudin Uno (kiri) dan Wakil Menteri Angela Tanoesoedibjo (kanan) mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (1/9/2021). (Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Politisi Senayan mendengar jeritan pelaku usaha wisata, terutama seniman dan budayawan di tengah pandemi Covid-19. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno diharapkan berada di garda terdepan menyelamatkan kehidupan para pelaku usaha di sektor pariwisata ini.

Anggota Komisi XI DPR Rano Karno mengaku melihat langsung beban berat yang dipikul pelaku usaha wisata dan seniman di daerah. Seorang seniman dengan sangat terpaksa berdiri di tengah jalan menjual wayang dan kebaya, yang sering digunakan saat pentas sinden. Hal itu hanya untuk meringankan beban ekonomi yang sangat berat di masa pandemi ini.

Baca juga : Sandiaga Ingin RI Mirip Turki Dan Bangkok

Pemeran utama ‘Si Doel Anak Sekolahan’ ini bisa membayangkan beban ekonomi yang dirasakan pelaku usaha wisata. “Sangat parah, terasa di darah saya, karena saya ada di ruh itu. Saya agak gemetar bicara ini. Ngebayangin bagaimana saudara-saudara kita, seniman, budayawan, pariwisata kita menjerit,” ungkap Rano.

Karena itu, dia berharap anggaran di Kemenparekraf membantu para pelaku wisata dan seniman ini. Dia menyoroti anggaran di tiga deputi Kemenparekraf seperti Deputi Bidang Pemasaran, Deputi Bidang Produksi Wisata, dan Deputi Penyelenggaraan Event yang mencapai Rp 400 miliar. Namun anggaran itu dirasa belum terlalu dibutuhkan saat ini.

Baca juga : Kecelakaan Alutsista, CBA: Jangan Lagi Ada Kelalaian Manajemen Dan Perawatan

“Maaf, saya tidak melihat pemasaran apa yang dilakukan kementerian. Saya hanya melihat ada program Indonesia ‘Waiting For You’ di media online. Menarik itu. Tapi jangan ada refocusing untuk menyelamatkan rumpun yang ada di pariwisata kita,” tegasnya.

Rano menilai, Menteri Uno sudah membuat target penyelesaian di sektor pariwisata yang cukup baik di masa pandemi ini. Seperti nilai devisa yang awalnya sebesar 10,6 hingga 11 miliar dolar AS, diturunkan menjadi 0,47 miliar dolar AS. Kemudian jumlah wisatawan mancanegara yang semula ditargetkan 8,5 juta -10 juta jiwa, menjadi 1,8 juta jiwa.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.