Dark/Light Mode

Jadi Ikon Indonesia, Anis Matta: Malioboro Butuh Sentuhan Arsitektur Baru

Jumat, 19 November 2021 13:40 WIB
Ketum Partai Gelora Anis Matta bersama pengurus Gelora Yogyakarta. (Foto : Istimewa)
Ketum Partai Gelora Anis Matta bersama pengurus Gelora Yogyakarta. (Foto : Istimewa)

 Sebelumnya 
Didampingi Mahfuz Sidik, Ketua Bidang Pengembangan Teritori Ahmad Zainuddin dan Ketua DPW DIY Zuhrif Hudaya, Anis Matta menyusuri kawasan Malioboro sepanjang kurang lebih 3 km.  

Selain melakukan pengamatan, Anis Matta mendapatkan banyak masukan mengenai pengelolaan kawasan Malioboro, keberadaan PKL yang tidak tertata justru mematikan usaha yang berada di pertokoan di belakangnya. 

"Tidak boleh ada yang dirugikan, ekonomi yang di belakang dan diatasnya harus berjalan. Ini saya lihat tidak berjalan. Kalau lihat seperti ini, keunikan dari Malioboro, serasa hilang" katanya. 

Anis Matta menilai keunikan dari Malioboro adalah banyaknya orang berlalu-lalang, bukan untuk berbelanja. Karena itu, semua aktivitas ekonomi harus berjalan, tidak ada yang boleh dirugikan, sehingga diperlukan penataan agar orang tertarik dan nyaman datang ke Malioboro. 

Baca juga : Adnan/Mychelle Gagal Ke 8 Besar Karena Terburu-Buru

Ketua DPW Partai Gelora DIY Zuhrif Hudaya mengatakan, berbagai upaya dilakukan untuk melakukan penataan, termasuk penertiban yang dilakukan Pemprov DIY. Namun, hingga kini tidak membuahkan hasil. Kondisi Malioboro tetap semrawut dan PKL menolak untuk dipindahkan. 

"Para seniman juga telah membuat desainnya, tetapi tidak pernah dieksekusi, sehingga malas dan dibiarkan sampai sekarang," kata Zuhrif. 

Anis Matta berharap Pemprov DIY dan Pemkot Yogyakarta melakukan penataan kawasan Malioboro. Kawasan Malioboro diperlukan sentuhan arsitektur yang lebih bagus. Sehingga ada perubahan pada perwajahan Malioboro dari kesan semrawut, tidak tertata menjadi kawasan yang memiliki keindahan dan cita rasa yang bisa memberikan nilai tambah secara ekonomi. 

"Nilai tambah secara ekonomi ini akan memperkokoh posisi Yogyakarta sebagai kota seni dan budaya, karena Malioboro adalah salah satu penanda keistimewaan Kota Yogyakarta," tegas Anis Matta. 

Baca juga : Hafiz/Gloria Tembus Delapan Besar

Ia menyampaikan undangan terbuka kepada semua pihak agar secara bersama-sama memikirkan penataan Malioboro. Sebab, Malioboro saat ini tidak hanya menjadi ikon keistimewaan Yogyakarta, tetapi juga penanda keistimewaan Indonesia dalam sektor pariwisata.  

"Ini undangan terbuka kepada kita semua untuk memikirkan bagaimana menjadikan Malioboro,  bukan hanya ikon dan penanda keistimewaan Jogjakarta saja, tapi juga penanda keistimewaan Indonesia," ujar Anis Matta. 

Anis Matta mengungkapkan, kepeduliannya terhadap Yogyakarta adalah bagian dari wasiat dari ayahandanya. Ayahnya adalah seorang pedagang perak asal Bugis dan pernah tinggal di Yogyakarta selama 17 tahun. "Ini wasiat Bapak saya yang belum tercapai, Beliau pernah tinggal 17 tahun di Jogya," katanya. 

Ia sudah meminta Ketua DPW Yogyakarta Zuhrif Hudaya untuk membuat sayembara atau lomba desain arsitektur penataan kawasan Malioboro. Desain pemenang lomba tersebut, nantinya akan diberikan ke Pemprov DIY dan Pemkot Yogyakarta sebagai rekomendasi penataan kawasan Malioboro. 

Baca juga : Main Sabar, Sabar/Reza Raih Tiket ke Babak Kedua

"Saya sudah meminta Pak Zuhrif (Ketua DPW Partai Gelora Yogyakarta Zuhrif Hudaya) segera mengadakan lomba penataan Malioboro," ungkapnya. 

Mengakhiri perjalanannya di Malioboro, Anis Matta mampir di Kedai Kopi Kenangan untuk melepaskan penat sejenak, sebelum meneruskan perjalanan pulang ke Jakarta.  Anis Matta juga sempat menyanyikan lagu 'Andai Kau Datang' yang dipopulerkan grup band legendaris Koes Plus. 

Ditemani seorang mahasiswi Jogja dan seniman jalanan Malioboro, Anis Matta melantunkan syair demi syair lagu 'Anda Kau Datang'. Terlalu indah dilupakan, Terlalu sedih dikenangkan, Setelah aku jauh berjalan, Dan kau kutinggalkan. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.