Dark/Light Mode

Sebelum Nyalon Pilkada

PPP Sulsel Wajibkan Kader Maju Di Pileg

Rabu, 22 Desember 2021 07:56 WIB
Wakil Ketua DPP PPP, Amir Uskara
Wakil Ketua DPP PPP, Amir Uskara

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemilu Legislatif (Pileg) bisa jadi ajang pemanasan bagi figur yang akan maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Ibarat ujian naik kelas, para kandidat di Pilkada harus serius meraup suara untuk partai. 

Konsekuensinya, tentu ada pada kesiapan finansial. Ongkos politik yang dikeluarkan akan jauh lebih tinggi. 

Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sulawesi Selatan (Sulsel) misalnya, mewajibkan kader potensialnya yang akan bertarung di Pilkada untuk tetap bersaing di Pileg 2024. Itu untuk menjaga kursi partai. 

“Maju dulu di Pileg. Ini untuk menjaga kursi partai agar tidak hilang di daerah pemilihan (dapil) yang menjadi basis masingmasing kader,” kata Wakil Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP Amir Uskara, kemarin. 

Baca juga : MPO Golkar Wajib Sebarkan Kerja Airlangga Di Platform Digital

Dia mengaku, akan tetap bertarung di Pileg meski kemungkinan besar maju di Pilkada Gowa. Amir Uskara saat ini merupakan anggota DPR. Dia sudah dua periode jadi legislator di Senayan, sejak 2014 sampai sekarang. 

Ia terpilih dari Dapil Sulsel I (Kepulauan Selayar, Bantaeng, Jeneponto, Takalar, Gowa, dan Kota Makassar). Ketua DPW PPP Sulsel, Imam Fauzan menyampaikan, Amir akan melanjutkan karier politiknya di eksekutif Kabupaten Gowa. 

“PPP mantap akan mendorong Amir Uskara maju di Pilkada Gowa. Kami sudah sepakat,” ujarnya. Sebenarnya, Amir digadanggadang maju di Pilkada Gowa 2015. Setelah melalui pertimbangan matang, ia memilih melanjutkan kariernya di Senayan. 

“Bapak (Amir) kan sudah lama di Senayan, jadi beliau ingin pulang kampung,” jelas Imam. 

Baca juga : Plis, Waspadai Penularan Covid-19 Di Pengungsian

Wakil Ketua DPD Bidang Kehormatan DPD PDI Perjuangan Andi Ansyari Mangkona menyatakan, dirinya masih menunggu aturan Pileg maupun Pilkada yang sejauh ini belum ada kejelasan. 

“Ini yang kita tidak jelas aturannya. Kalau kader mau jadi eksekutif, apakah bisa jadi caleg. Kita tunggu aturannya dulu,” ungkap Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Sulsel ini.
 
Sementara Wakil Ketua Bidang Kajian Strategis DPD I Golkar Sulsel, Herman Heizer mengatakan, sejauh ini masih melakukan kajian apakah kader partai yang disiapkan maju di Pilkada boleh maju lebih dahulu di Pileg atau tetap fokus pada Pilkada. 

“Kita sementara mengkaji, apakah calon maju Pilkada diminta dulu maju di Pileg atau tetap fokus. Kami masih menunggu petunjuk DPP, DPP juga sementara mengkaji itu,” tuturnya. 

Sebelum ada keputusan, nanti ada konsekuensi jika kader didorong di Pileg kemudian maju Pilkada, yakni ongkos politik akan lebih besar dikeluarkan. “Pastinya akan mengeluarkan bujet lebih banyak lagi jika maju dulu di Pileg kemudian Pilkada,” tegasnya. 

Baca juga : Siapa Pun Sulit Nongol Tanpa Restu Dari Parpol

Herman menyebutkan, jika ada caleg lolos di legislatif, pihaknya akan memberikan pilihan apakah ingin meninggalkan kursi DPRD lalu maju Pilkada. 

“Walaupun partai meminta maju Pilkada, namun keputusannya ada di tangan bersangkutan (caleg terpilih) dan kami tidak bisa paksakan (maju Pilkada),” tutupnya. [EDI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.