Dark/Light Mode

PDIP Usul Tak Ada Amandemen

Pemilu 2024 Ditunda Makin Sulit Terlaksana

Jumat, 18 Maret 2022 07:25 WIB
Ketua Fraksi PDIP MPR Ahmad Basarah (Foto: Dok. MPR)
Ketua Fraksi PDIP MPR Ahmad Basarah (Foto: Dok. MPR)

 Sebelumnya 
Mengenai desakan agar Jokowi segera melantik anggota KPU baru, Juri mengatakan, tidak bisa. Sebab, anggota KPU periode 2017-2022 habis jabatannya pada 11 April 2022. "Jadi, pelantikan KPU-Bawaslu periode 2022-2027 akan dilaksanakan pada tanggal itu juga (11 April)," jelasnya.

Dengan sikap PDIP yang tak mau ada amandemen dan segera dilantiknya anggota KPU baru, Guru Besar Ilmu Politik dan Keamanan Universitas Padjadjaran Prof Muradi meyakini, wacana penundaan Pemilu bakal tutup buku. 

Baca juga : Oposisi Dan Koalisi Bersatu Lawan Luhut

"Saya meyakini betul, (wacana tunda pemilu) tutup buku. Apa yang disampaikan Pak Luhut (Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan) dan Cak Imin (Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar) halu politik itu," kata Prof Muradi, kepada Rakyat Merdeka, tadi malam.

Dia melihat, tahapan Pemilu 2024 juga masih efektif berjalan, meskipun pelantikan KPU dan Bawaslu akan digelar April. Sehingga, isu penundaan Pemilu sudah tak relevan lagi disuarakan.

Baca juga : Zulhas Nggak Jelas

"Simpelnya, kalau soal investasi dan kemaritiman kita bisa dengar Pak Luhut. Tapi kalau Pemilu, yang harus kita dengar adalah Menko Polhukam, Mendagri, KSP," lanjutnya.

Menurutnya, tidak ada situasi yang mendesak untuk menunda Pemilu. Yang harus dilakukan para elite saat ini adalah menyiapkan pemimpin ke depan dari generasi baru secara berkelanjutan. Karena itu, ia mengapresiasi sikap partai-partai yang tegas menolak ide penundaan Pemilu.

Baca juga : Setelah Usul Tunda Pemilu, PAN Dibonus Satu Menteri Satu Wamen

"Bayangkan, selevel Bu Mega (Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri) menolak. Berarti beliau ingin adanya regenerasi," tuturnya. "Maaf, era Pak Luhut sudah selesai lah. Kasihlah kesempatan ke kader-kader muda Golkar. Karena kita harus membangun sistem politik yang kuat, untuk melahirkan kualitas pemimpin yang kuat pula," pungkasnya. [SAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.