Dark/Light Mode

Sekjen PAN: Soal Capres-Cawapres, Kajiannya Harus Mendalam

Selasa, 17 Mei 2022 09:03 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno. (Foto: Istimewa)
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno membantah pertemuan Zulkifli Hasan dengan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa waktu lalu untuk membahas membahas perihal pencapresan.

Pertemuan keduanya, dijelaskan Eddy, lebih kepada silaturahmi setelah Idul Fitri. Keduanya juga membahas hal kebangsaan seperti masalah minyak goreng, aspek kesehatan, kenaikan harga bahan pokok, dan lain-lain.

"Dijelaskan juga oleh Pak Zul tentang hakekat pembentukan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Namun dalam pembahasannya tidak ada pembahasan terkait masalah pencapresan," kata Eddy saat dihubungi RM.id, Selasa (17/5).

Baca juga : Pengamat: Kalau Keukeuh Mau Nyapres, Ganjar Mending Pindah Partai

Dia bilang masalah pencapresan PAN cuma internal PAN yang tahu. Kemudian akan dibahas bersama-sama dengan rekan KIB untuk kemudian disampaikan kepada Calon Presiden.

"(Capres) belum, karena itu merupakan sebuah pembahasan yang membutuhkan kajian yang lebih mendalam lagi," ungkapnya.

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menemui Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan di kediamannya di Widya Chandra, Jakarta Selatan, kemarin. Mereka melakukan pembicaraan secara tertutup hampir dua jam.

Baca juga : Capresnya Siapa, Cawapres Siapa, Ini Yang Menyulitkan

Dikonfirmasi atas pertemuannya, Ridwan Kamil, mengatakan pertemuan itu merupakan silaturahmi setelah Lebaran, diskusi dan membahas berbagai hal. "Alhamdulillah selalu akrab dan seru berdiskusi dengan Bang Zul," beber gubernur yang biasa disapa Kang Emil ini.

Hal senada juga disampaikan Zulkifli Hasan. Zulkifli mengatakan soal capres dan cawapres masih lama.

"Tadi memang ada diskusi soal itu. Tapi bagi koalisi ini, soal capres dan cawapres itu masih lama, masih jauh," imbuh Zulhas. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.