Dark/Light Mode

Koalisi Airlangga Dicap Curi Start

Banteng Belum Ngasah Tanduk

Sabtu, 21 Mei 2022 06:34 WIB
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: Ist)
Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto. (Foto: Ist)

 Sebelumnya 
Terlebih, bagi PPP pembentukan KIB merupakan amanah Rapat Pimpinan Nasional II PPP beberapa waktu lalu kepada Ketum Suharso Monoarfa untuk melakukan upaya koalisi dengan parpol lainnya. "Sehingga bisa memenuhi presidential threshold minimal 20 persen dan berkomunikasi dengan capres yang potensial," jelas Wakil Ketua Komisi V DPR itu.

Kendati demikian, dia menyadari, Banteng memang memiliki kekhususan. Bisa maju sendiri di Pilpres tanpa cari-cari koalisi. Namun, dia mengingatkan PDIP agar menjaring capres-cawapres mumpuni membangun bangsa.

Baca juga : Kampanyekan Dapur Sehat Dan Happy, Fotile Luncurkan 3 Produk Anyar

Sementara, Ketua DPP Golkar, Dave Laksono meminta, PDIP tidak perlu khawatir dengan kemunculan KIB. Sejak awal, ditegaskan Dave, koalisi ini bertujuan untuk membangun demokrasi bangsa dan menyongsong Pemilu. "Semua mitra koalisi sepakat untuk mengawal pemerintahan Jokowi hingga selesai," ujar Dave, kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Bahkan, koalisi ini dibangun untuk menghindari polarisasi yang terjadi di dua kali Pemilu sebelumnya. "Kita ingin terus menjaga kemajemukan bangsa agar bisa terus membina ke nusantaraan yang ada," tekan anggota Komisi I DPR itu.

Baca juga : Koalisi Airlangga Siapkan Jaring

Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi menjamin, KIB tidak akan mengganggu kinerja pemerintahan. Karena dua bos parpol KIB adalah pembantu presiden. Justru, KIB bertanggung jawab atas peningkatan kinerja pemerintahan. "KIB tetap berkomitmen dan bertanggung jawab atas peningkatan kinerja pemerintah karena KIB merupakan bagian dari pemerintahan Jokowi-Ma’ruf Amin," tekan dia.

Bagaimana tanggapan pengamat? Direktur Eksekutif Indobarometer, M Qodari menyebut, adanya KIB menjadi tantangan untuk PDIP. Meskipun bisa maju sendiri, tapi PDIP tetap butuh partai lain. Tapi, dengan adanya KIB jumlah partai yang bisa diajak PDIP koalisi semakin menipis.

Baca juga : Liburan Usai, Skuad Maung Bandung Kembali Latihan

“9 partai di Parlemen dikurangi 3 sisa 6. Dari 6 itu, 2 parpol rasanya sulit koalisi dengan PDIP, yaitu Demokrat dan PKS. Tantangan memang untuk PDIP," nilai Qodari saat dihubungi Rakyat Merdeka, kemarin.

PDIP pun bakal kesulitan mengajak NasDem. Hubungan keduanya dalam beberapa tahun ini sedang memanas. PKB, tambah dia, biasanya mengambil keputusan di akhir.  "Jadi yang memungkinkan hanya Gerindra, karena itu PDIP harus kerja keras,” tukasnya. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.