Dark/Light Mode

Komitmen Lawan Ekstremisme Dan Terorisme

Parpol Senayan Bikin Pancasila Jadi Perisai

Rabu, 3 Agustus 2022 07:59 WIB
Fahmi Alfansi Putra Pane saat diskusi bertajuk Komitmen Partai Politik Dalam Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang Mengarah Pada Terorisme, Selasa (2/8). (Foto: Facebook)
Fahmi Alfansi Putra Pane saat diskusi bertajuk Komitmen Partai Politik Dalam Penanggulangan Ekstremisme berbasis Kekerasan yang Mengarah Pada Terorisme, Selasa (2/8). (Foto: Facebook)

 Sebelumnya 
“Ini penegasan, jangan coba-coba jadi pengurus dan caleg PPP kalau pernah berkaitan dengan tindak pidana terorisme,” terangnya.

Dijelaskan, visi misi PPP khususnya di bidang agama, memandang hubungan negara dan Islam harus simbiosis dan sinergis. Partai Ka’bah menolak negara berbasis agama. Tetapi agama jadi sumber inspirasi dan panduan moral dan sumber politik perundang-undangan.

“Misalnya, kami terlibat dalam pembahasan RUU minuman beralkohol. Itu ajaran Islam yang masuk regulasi positif Indonesia,” terangnya.

PPP juga berkomitmen negara ini harus berdasarkan Pancasila yang di dalamnya menganut musyawarah mufakat, atau demo krasi. Ini bertentangan dengan terorisme yang memaksakan kehendak dan menolak perbedaan.

“Kami sadar, Parpol mampu terlibat aktif dalam upaya pencegahan terorisme. Tapi tentu ada catatan. Pernyataan pemerintah jangan justru jadi stereotip negatif kepada Islam, pesantren, dan lainnya,” tukasnya.

Baca juga : Pencegahan Ekstremisme Dan Terorisme Perlu Libatkan Seluruh Elemen Masyarakat

Senada, Ketua DPP Partai Nasional Demokrat (NasDem) Willy Aditya mengatakan, aksi teror tidak pernah efektif menyam paikan pesan perlawanan. Oleh karenanya, partai dengan slogan restorasi ini turut aktif dalam proses legislasi dalam upa ya pencegahan penyebaran paham ekstremisme dan radikalisme.

“Komitmen kami, jelas Pancasila. Karena basis Pancasila adalah dialog dalam keberagaman. Kalau sudah dialog, nggak ada ekstremisme,” tuturnya.

Sementara itu, Direktur Direktur CSRC UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Idris Hemay memaparkan, kini banyak anak muda terpengaruh dengan narasi ekstrem sehingga bergabung dengan kelompok radikal.

Dikatakan, empat ideologi, yakni loyalitas dalam Islam, jihad dalam kekerasan, khilafah, dan thagut, di-promote sedemikian massif oleh kelompok ekstremis melalui dunia digital kepada anak muda.

Untuk itu, pihaknya telah melakukan penguatan pesantren untuk kontranarasi ekstremisme sejak tahun 2017. Sejauh ini sudah 2.500 pesantren yang terlibat dalam program ini.

Baca juga : Literasi Digital Harus Bisa Dorong Pancasila Jadi Living Ideology

Berkaitan dengan agenda Pemilu 2024, Idris melihat, isu ini belum jadi fokus bersama parpol. Dari mulai menyiapkan kader yang memiliki komitmen NKRI, pencegahan, dan wawasan kebangsaan yang baik, belum maksimal dilakukan.

“Dorong di internal kader partai dan ke masyarakat. Setelah masuk legislatif dan eksekutif, perkuat kebijakan pemberantasan terorisme dan pencegahannya,” sarannya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. Azyumardi Azra yakin, partai politik di Indonesia semua berkomitmen berada di garis tengah.

“PPP, PKS, asasnya Islam, tapi jelas bergeraknya ke tengah. Semakin menolak ekstremisme dan radikalisme,” yakin Azra.

Ditambahkan, isu ini amat kompleks. Partai politik hanya sa tu sekup saja. Penyelesaiannya per lu multi pendekatan. Menurutnya, ekstremisme kanan dan kiri biasa saja. Tetapi kalau sudah kekerasan, ini yang harus dibina.

Baca juga : Saat Denny Indrayana Dan BW Pasang Badan Bela Mardani Maming Yang Jadi Tersangka KPK

“Rajin salat, puasa, pegang Al Qur’an, pakai baju gamis, beragama dengan ketat dan taat, ya bukan radikal,” kata Azra.

Dia ingin seluruh elemen Islam memperkuat narasi Islam wasatiyah. Kalau ini kuat, pasti beres. Apalagi didukung ormas besar dan ditambah partai politik. Perkuat ormas seperti NU dan Muhammadiyah. Perkuat juga civil society dan pendidikan di level menengah dan perguruan tinggi.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.