Dark/Light Mode

Pilpres Sudah Selesai, Saatnya Move On

Beri Sinyal Dukung Jokowi, PAN Tahu Diri Soal Menteri

Jumat, 19 Juli 2019 06:53 WIB
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. (Foto: Istimewa).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. (Foto: Istimewa).

 Sebelumnya 
“Kita ini mengerti aturan, termasuk kami juga, itu nggak bolah minta-minta. Menurut aturan konstitusi yang berdaulat itu rakyat. Rakyat sudah memberi kedaulatan kepada Presiden terpilih Pak Jokowi,” katanya.

Walaupun sampai saat ini ma sih menunggu rapat kerja nasional (Rakernas) untuk menentukan masa depan partai, Zulhas terkesan sudah melibatkan partainya kembali masuk ke bagian pemerintah.

Baca juga : NasDem Dukung Jokowi Tanpa Syarat, Tapi Ngarep Menteri

Namun, dia tidak ingin menganggu Jokowi yang sedang disibukkan menyiapkan kabinet ke depan. “Ini sepenuhnya hak Presiden terserah beliau," ucap Zulhas.

Zulhas mempunyai pandangan berbeda dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais yang menginginkan menjadi oposisi. Dia menjelaskan, dalam sistem demokrasi di Indonesia tidak mengenal posisi itu. Karena jika partai bersikap oposisi, maka seharusnya menyeluruh sampai ke tingkat bawah.

Baca juga : PAN Masih Mikir-Mikir Jika Ditawari Gabung Pemerintah

“Kita itu negara Pancasila. Oposisi tidak tepat. Bisa saja di pusat kota tidak bersama atau bersama, tapi di daerah berbeda. Contoh, di Lampung kami dengan Golkar sama partai-partai lain, di Sulawesi Selatan kita bersama PDIP dan Nasdem,” terangnya.

Diketahui, PAN berencana menggelar Rakernas akhir bulan Juli atau Agustus mendatang. Sejauh ini banyak pandangan dari para kader mengenai arah partai ke depan, dan ternyata hal itu tidak dilarang karena hak masing-masing.

Baca juga : Kampanye Sudah Selesai, Sandi-BW Berhenti Dong Bangun Opini

Sekjen PAN Eddy Soparno mengatakan, semua pandangan akan menjadi masukan untuk Rakernas ke depan. “Nggak apa-apa Si A bisa mengatakan hal yang berbeda dengan Si B. Tetapi masing-masing itu punya tempat yang sama, dan pendapat itulah yang kami jadikan bahan untuk kita kaji akan memutuskan arah politik,” kata Eddy. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.