Dark/Light Mode

Kalau Gabung KIB

PSI Dan Perindo Dianggap Cuma Tim Penggembira

Kamis, 25 Agustus 2022 08:00 WIB
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi Sekjen Lodewijk F Paulus (keempat kiri), Wakil Ketua Umum Agus Gumiwang Kartasasmita (ketiga kiri), Bendahara Umum Dito Ganinduto (kedua kiri) dan Anggota DPR Fraksi Golkar Puteri Komarudin (kiri) menerima Ketua Umum PSI Giring Ganesha dan jajarannya di DPP Partai Golkar, kemarin. (Foto: Istimewa)
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto didampingi Sekjen Lodewijk F Paulus (keempat kiri), Wakil Ketua Umum Agus Gumiwang Kartasasmita (ketiga kiri), Bendahara Umum Dito Ganinduto (kedua kiri) dan Anggota DPR Fraksi Golkar Puteri Komarudin (kiri) menerima Ketua Umum PSI Giring Ganesha dan jajarannya di DPP Partai Golkar, kemarin. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo) membuka keran komunikasi dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB). Dua ketua umum parpol nonparlemen tersebut sudah sowan ke Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto. Apa untungnya bagi PSI dan Perindo?

Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menganalisa, sulit bagi PSI dan Perindo meraih untung elektabilitas atau cocktail effect seandainya bergabung dengan KIB. Pasalnya, hingga saat ini capres dan cawapres KIB masih samar.

Baca juga : Bikin Reuni Para Menko Perekonomian, Airlangga Banjir Pujian

“Parpol, mendapatkan cocktail effect itu tergantung mengusung capresnya siapa. Nah, kalau belum jelas ya dampaknya tidak ada,” ujar Karyono kepada Rakyat Merdeka, kemarin.

Bisa jadi, PSI dan Perindo hanya akan menjadi tim hore alias penggembira di KIB. Menilik Pemilu 2019, begitu banyak parpol koalisi pendukung Jokowi-Ma’ruf. Hanya sedikit yang mendapatkan berkah elektoral. Sekalipun, ketika menang diberikan jabatan.

Baca juga : Perindo Dan PSI Nunggu Tanda-tanda Alam

Dalam pengamatannya, parpol yang mendapat berkah besar di Pemilu 2019 adalah PDIP. Partai berlogo Banteng Moncong Putih itu menjadi juara dengan perolehan suara tertinggi mencapai 27.053.961, setara 19,33 persen suara nasional. Selanjutnya Golkar, PKB dan NasDem.

“Bisa berdampak, kalau mengusung capres dan menang. Itupun tidak terbagi rata, tergantung aksi mereka ke masyarakat. Menurut Saya, PSI dan Perindo bergabung di KIB hanya meramaikan saja,” sebutnya.

Baca juga : PPP Dan Partai Gerindra Saling Sindir

Karyono menganalisa, masuknya PSI dan Perindo ini sebagai siasat bahwa mereka sedang fokus di Pileg dan tidak di Pilpres 2024. Kedua partai ini, tengah berupaya masuk parlemen di pesta demokrasi mendatang.

Selain itu, bagi KIB bila dua partai nonparlemen itu bergabung bisa menambah daya tawar dan siasat mengatur siapa jagoannya di Pilpres. Jika koalisi semakin besar, maka ada waktu untuk mengulur siapa capresnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.