Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Rahardjo Jati menganalisa, wacana merger KIB dan KIR tidak bisa dilihat sebelah mata. Menilik komposisi lima partai Senayan di dalamnya, sontak menjadikan poros ini menjadi kekuatan besar.
“Saya pikir jika KIB dan KIR bergabung, tentu akan menjadi koalisi super,” ujar Wasisto.
Analoginya, meleburnya KIB dan KIR dipastikan menjadi lawan kuat partai penguasa, PDIP. Sebab, hanya partai berlogo banteng moncong putihlah yang bisa sendirian mengajukan nama capres-cawapres, tanpa koalisi. Seandainya partai pemenang Pemilu 2019 itu tetap maju sendirian, akan kesulitan menghadapi poros lima partai.
Baca juga : Pemilu Tetap Digelar 2024
“KIB dan KIR berpotensi menjadi rival tangguh bagi PDIP di pemilu mendatang,” tegas Wasis.
Dari sisi peluang, Wasis menilai ada kemungkinan KIR dan KIB melebur menjadi satu. Namun, kedua poros koalisi ini perlu capres yang memiliki popularitas bagus. Dengan demikian, parpol yang tergabung dalam dua poros tersebut akan menjadi solid.
“Peluang (bergabung) tersebut sebenarnya besar. Jika didukung pula calon dengan popularitas besar,” kata Wasis.
Baca juga : Airlangga Target Raup Devisa Ratusan Triliun
Pun, lima partai ini memiliki banyak tokoh berkualitas yang bisa dimajukan. Misalnya, Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Muhaimin Iskandar, Zulkifili Hasan. Belum lagi Sandiaga Uno, Erick Thohir yang sangat mungkin bisa masuk ke dalam koalisi tersebut.
“Saya pikir ada banyak nama besar di koalisi tersebut, yang sepertinya tidak tersentral ke satu tokoh tertentu,” pungkasnya.
Sebelumnya, pertemuan Airlangga dan Cak Imin di Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat (10/2), berbuah wacana meleburnya KIB dan KIR menuju Pilpres 2024. Representasi KIB terwakili dengan Airlangga, dan KIR melalui Cak Imin.
“Dua-duanya mengajak. Jadi kalau dua-duanya bergabung, lebih kuat lebih baik. Dalam politik tidak ada yang tidak bisa dibicarakan,” kelakar Airlangga.
Siratan politis terus dimunculkan Airlangga. Analoginya, pertemuan kala itu sekadar jalan santai, karena dilakoni di pagi hari di tempat terbuka. Namun, pertemuan tersebut memiliki semangat agar selamat sampai tujuan. ■
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya