Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Turun Rp 11.000, Harga Emas Dibanderol Rp 1.343.000 Per Gram
- Akhir Pekan, Rupiah Melemah Ke Rp 15.985 Per Dolar AS
- Indra Karya Jempolin Manfaat Bendungan Multifungsi Ameroro Di Sulteng
- Pertamina EP Pertahankan Kinerja Positif Keuangan Tahun Buku 2023
- PGN Saka Kantongi Perpanjangan Kontrak WK Ketapang Bersama Petronas
RM.id Rakyat Merdeka - PDIP akhirnya memecat Budiman Sudjatmiko buntut dukungannya kepada Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sebagai Capres. Selain memecat Budiman, PDIP juga membongkar belang mantan aktivis 98 itu. Banteng sekarang nanduk Budiman.
Surat pemecatan Budiman diteken langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, Kamis (24/8). Suratnya tidak diserahkan langsung kepada Budiman, tapi dikirim menggunakan jasa kurir ke rumahnya.
Berhubung Budiman tengah berada di luar kota, surat pemecatan tersebut diterima oleh putrinya. Surat tersebut lalu difoto dan dikirimkan ke Budiman.
Baca juga : Pengkhianatan Tak Pernah Basi
Ada empat poin yang tertulis dalam surat keputusan pemecatan Budiman.
Antara lain, melarangnya melakukan kegiatan dan menduduki jabatan apapun yang mengatasnamakan PDIP. Keputusan ini pun bakal dipertanggungjawabkan pada Kongres Partai yang belum tahu kapan bakal digelar.
“Surat Keputusan ini berlaku sejak ditetapkan dan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan ditinjau kembali dan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya,” tulis surat tersebut dikutip, kemarin.
Baca juga : Formula 1, Aston Martin Kangen Naik Podium
Saat dikonfirmasi mengenai surat tersebut, Ketua DPP PDIP Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun membenarkannya. Kata dia, keputusan memecat Budiman telah diambil melalui Sidang Komite Disiplin, Senin (21/8). Saat itu, Budiman sebenarnya dipanggil untuk datang ke kantor DPP Pusat di Jakarta, tapi yang bersangkutan berhalangan hadir karena sedang berada di luar kota.
Kata dia, ada tujuh poin yang diputuskan dalam sidang. Antara lain menyatakan tindakan Budiman mendeklarasikan dukungannya kepada Prabowo sebagai Capres dari Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) adalah pelanggaran berat.
Menurut dia, Budiman tidak mengindahkan instruksi Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri untuk mendukung dan memenangkan Ganjar Pranowo sebagai Presiden pada Pemilu 2024.
Baca juga : Sekaliber Pacul Saja Minta Maaf Ke Gibran
Dalam surat itu, lanjut Komarudin, PDIP juga menekankan, setiap kader wajib tunduk dengan ideologi, program, dan sikap politik partai. Menurut dia, organisasi partai akan efektif, apabila di dalamnya terdapat kader-kader yang militan dan patuh terhadap peraturan organisasi partai.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya