Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Getaran Gempa M6,5 Garut Terasa Hingga Jakarta, Trending Topics Di X
- Gempa M3,1 Sukabumi Dipicu Sesar Cugenang, Belum Ada Laporan Kerusakan Bangunan
- Gempa Kuat M6,5 Guncang Jabar Dan Sekitarnya, Masyarakat Diminta Tetap Waspada
- Malam Ini, Sukabumi Digoyang Gempa M3,1 Kedalaman 5 Km
- Media Timteng: Erick Bawa Berkah Bagi Sepak Bola Indonesia
RM.id Rakyat Merdeka - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menutup pintu pembentukan poros ketiga. Wacana itu, sama sekali tak pernah terpikirkan.
Ketua Majelis Pertimbangan PPP, Muhammad Romahurmuziy memastikan, partainya setia mengusung bakal Calon Presiden (Capres) Ganjar Pranowo. "PPP saat ini tidak dalam posisi mempertimbangkan poros atau koalisi baru," kata Gus Rommy kepada wartawan, kemarin.
Dijelaskan, dukungan PPP untuk Ganjar didasarkan atas koalisi partai saat mengusung duet Ganjar-Taj Yasin Maimoen Zubair pada Pilgub Jawa Tengah. Sejauh ini PPP masih memperjuangkan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Nasional PPP, Sandiaga Uno sebagai Cawapres Ganjar.
Baca juga : PKB Dan Demokrat Berjodoh Di Sulteng
Meski begitu, soal pemilihan Cawapres, PPP ikut aturan bahwa duet Ganjar akan dibahas bersama partai politik (parpol) pendukung. Yakni PDI Perjuangan, Partai Hanura, dan Partai Perindo. “Pada saatnya nanti akan diumumkan," terangnya.
Senada, Sandi telah memastikan, tak ada lagi wacana pembentukan poros baru. Meski dia sempat melontarkan pernyataan akan menjalin komunikasi dengan Demokrat dan PKS. "Kita berkomitmen dengan kerja sama politik yang sudah kita teken dengan PDI Perjuangan," ujar Sandiaga di Jakarta, Minggu, kemarin.
Sedangkan Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron mengatakan, peluang Demokrat membuat poros baru bareng PKS dan PPP amat kecil. "Kemungkinannya menurut saya sangat kecil, dibandingkan merapat kepada dua koalisi yang sudah pasti," kata Herman kepada Rakyat Merdeka, belum lama ini.
Baca juga : Hensat: AHY Ditinggal Anies, Demokrat Dapat Ujian Berat
Apalagi, KPU berencana memajukan jadwal pendaftaran bakal Capres-Cawapres yang semula 29 Oktober-25 November 2023, dalam PKPU Nomor 3 menjadi 10-16 Oktober 2023. Nah, konsekuensi dari majunya jadwal pendaftaran tersebut, Demokrat harus secepatnya memutuskan arah koalisi. "Itu konsekuensi Perppu," tuturnya.
Waktu yang mepet ini, membuat peluang bikin koalisi baru menipis. Demokrat praktis hanya bisa memilih merapat ke poros Ganjar Pranowo atau gerbong Prabowo Subianto. "Kita mesti lebih rasional. Insya Allah saya yakin Ketua Majelis Tinggi, Ketum, dalam waktu dekat bisa memutuskan arah koalisi Demokrat," pungkasnya.
Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa 12/9/2023 dengan judul Kata PPP Dan Demokrat, Poros Baru? Mustahil!
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya