Dark/Light Mode

Belum Akur Dengan Gus Yahya

Imin Slek Dengan Yaqut

Senin, 2 Oktober 2023 07:40 WIB
Ketum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Antara)
Ketum PKB Muhaimin Iskandar. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang Pilpres, harusnya capres atau cawapres memperbanyak kawan. Namun, yang dialami Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, Cawapres pendamping Anies Baswedan ini, malah sebaliknya, justru menambah “lawan”. Di saat belum akur dengan Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf alias Gus Yahya, Imin malah slek dengan Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Agama yang juga adik Gus Yahya.

Perseteruan Imin itu, gara-gara isi pidato Yaqut yang dianggap menyudutkannya. Imin yang saat ini berstatus sebagai Cawapres dari Koalisi Perubahan merasa dirugikan oleh pernyataan Yaqut soal jangan pilih pemimpin bermulut manis yang hanya bisa jual isu agama.

Baca juga : Kementan Ganjot Investasi Di Sektor Pertanian

Pidato Yaqut itu disampaikan dalam acara Doa Bersama Wahana Nagara Rahaja di Hotel Alila, Solo, Jumat (29/9/2023). Dalam sambutannya, Yaqut meminta calon pemilih melihat rekam jejak calon pemimpin.

“Jangan karena bicaranya enak, mulutnya manis, mukanya ganteng, itu dipilih. Jangan asal begitu! Harus dilihat dulu track record-nya, bagus. Syukur mukanya ganteng, syukur bicaranya manis, itu dipilih,” pesannya

Baca juga : Jaringan 5G Terus Diperluas, Kominfo Siapkan Insentif

Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor itu, meminta agar masyarakat tidak mempertaruhkan negeri ini pada orang-orang yang tidak memiliki perhatian pada masyarakat. Menurutnya, agama dengan politik memang tidak dapat dipisahkan. Namun, agama tidak boleh digunakan sebagai alat politik untuk memenuhi nafsu kekuasaan.

“Tidak boleh karena berbeda pilihan kemudian yang beda itu dikafir-kafirkan,” katanya.

Baca juga : Jelang Akhir Pekan Rupiah Masih Tak Bertenaga

Yaqut lantas mengenang polarisasi yang terjadi dalam beberapa kontestasi terakhir. “Kita masih ingat, ada penggunaan agama secara tidak baik dalam politik beberapa waktu yang lalu. Waktu pemilihan Gubernur DKI Jakarta dan Pemilihan Presiden,” tudingnya.

Yaqut lu mengajak seluruh pihak untuk menjaga agama yang dipegang teguh. “Tidak digunakan sebagai alat untuk memperebutkan kekuasaan. Jangan pilih orang yang menggunakan agama untuk kepentingan politiknya,” imbuh Yaqut.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.