Dark/Light Mode

Soal Ada Upaya Mendelegitimasi KPU

Moeldoko Balik Main Ancam

Rabu, 9 Januari 2019 11:50 WIB
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. (Foto : IG @dr_moeldoko).
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko. (Foto : IG @dr_moeldoko).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko angkat bicara soal serangan massif terhadap KPU. Eks Panglima TNI ini bilang, ada pihak yang coba mendelegitimasi KPU. Dua keputusan KPU terkait debat Pilpres 2019 menuai banyak kritik. Bahkan dalam beberapa hari ini di media sosial Twitter sempat trending topic tagar #KPUWasitRasaTimses.

Moeldoko menyebut, kritikan yang saat ini diarahkan pada KPU sudah tidak sehat. Menurutnya, itu upaya sistematis untuk memobilisasi yang ujung-ujungnya adalah memunculkan ketidakpercayaan publik terhadap penyelenggara pemilu. 

“Kita sudah punya catatan, jangan main-main, jangan main-main. Kemarin saya bilang lanjutkan permainan itu, saya akan mainkan juga,” kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin. Namun dia enggan menyebut siapa pihak yang sengaja membuat publik tak percaya KPU. Dia hanya mewanti-wanti kepada semua pihak untuk tidak bermain-main di tengah kontestasi Pemilu 2019.

Moeldoko pun tak menampik, bila hoaks soal tujuh kontainer berisi surat suara tercoblos pasangan nomor 01 bagian dari upaya itu. Kasus lain yang terindikasi ke arah serupa menurut Moeldoko adalah kasus e-KTP tercecer di sejumlah daerah dan e-KTP ganda.

“Ya sebelum-sebelumnya sudah ada. KTP yang bertebaran di mana-mana, KTP ganda. Jangan salah kita juga punya. Silakan main-main, kita juga akan memainkan,” kata anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Amin ini.

Baca juga : Belum Mikirin Revans Sama GGG

Moeldoko mengatakan, Presiden Jokowi telah memberikan instruksi kepada seluruh jajarannya agar pelaksanaan Pemilu 2019 berjalan lancar, aman, dan damai. Menurut dia, keamanan pesta demokrasi lima tahunan akan membawa stabilitas politik maupun ekonomi. “Jangan sampai menuju Pemilu ada sesuatu. Semua aparat harus punya high atensi,” ujar pensiunan jenderal bintang empat itu. 

Hal senada juga disampaikan Jubir TKN Ace Hasan Syadzily. Dia menduga, ada skenario di balik deretan penolakan pemberian kisi-kisi pertanyaan tersebut. Dia juga menanggap protesnya BPNterhadap KPU sebagai bagian dari manuver politik.

“Menurut saya itu bagian dari manuver, padahal itu yang disebut dengan pedoman sebagai kisi-kisi di dalam debat nanti dan itu juga akan mereka dapatkan,” kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, kemarin.

Dia menyebut, ada indikasi kubu Prabowo mendelegitimasi penyelenggara pemilu. Serta membuat kesan KPU berpihak pada kubu petahana. “Saya melihat serangkaian manuver berbahaya untuk merusak kredibilitas dan legitimasi KPU sebagai penyelenggara pemilu yang mandiri,” katanya.

Menurut politikus Golkar itu, manuver-manuver tersebut jelas berbahaya bagi demokrasi Indonesia. Padahal, seperti yang kerap disampaikan Presiden Jokowi, pemilu merupakan pesta demokrasi yang harus diisi dengan politik kegembiraan, politik akal sehat, dan politik gagasan. Bukan politik menghancurkan secara membabi buta.

Baca juga : Saksi Mencla-Mencle, KPK Mulai Main Ancam

“Jelas manuver ini sangat berbahaya bagi demokrasi. Untuk mencapai tujuan politik dilakukan dengan menghalalkan segala cara, pembodohan politik dengan melakukan sandiwara dan menebar kebohongan serta narasi-narasi negatif tentang KPU dan pemilu,” pungkas Ace.

Namun tudingan itu dibantah kubu Prabowo-Sandi. Cawapres 02 Sandiaga Uno menegaskan, tidak pernah ada instruksi untuk mendiskreditkan KPU. Namun, ia mengaku tetap mengantisipasi kemungkinan kecurangan. “Saya selalu sampaikan kepada mereka (BPN) tenang. Pasti KPU akan bersikap sejujur-jujurnya dan seadil-adilnya. Mereka juga pilihan dari wakil-wakil rakyat,” ujar Sandi di kawasan Bulungan, Jakarta, kemarin.

Sandi mengklaim senantiasa menanamkan pandangan kepada masyarakat bahwa KPU menjalankan tugas dengan jujur. Karenanya, tidak ada yang perlu dirisaukan. “Jadi saya husnuzan saja. Saya berpikir positif karena aura berpikir optimistis itu harus lahir dari pikiran-pikiran positif,” kata Sandi.

Meski begitu, Sandi mengaku tak mengabaikan apa yang dirisaukan para pendukungnya. Dia mengatakan tetap mengantisipasi berbagai hal yang mungkin terjadi, termasuk kecurangan. “Ini merupakan salah satu reminder buat kita,” kata Sandi.

Jubir BPN Faldo Maldini geram dengan tudingan itu. Dia meminta kubu lawan untuk berterus terang siapa yang disebut sebagai pihak yang ingin mendelegitimasi KPU. “Bila Tim Prabowo-Sandi yang dimaksud bermanuver, sebut saja. Ini tuduhan yang sangat berbahaya. Paranoid sekali kelompok penguasa yang selalu kerjanya menuduh warganya sendiri, tanpa bukti dan proses hukum,” kata Faldo. Menurutnya, permasalahan yang menjadi kritikan pihaknya terhadap KPU merupakan hal yang wajar. Salah satunya, adanya kisi-kisi terhadap paslon sebelum debat dimulai.

Baca juga : Soal Wagub DKI, Mendagri Tak Mau Paksa Anies

Sementara itu, Komisioner KPU Viryan Aziz mengakui, ada pihak yang sengaja membuat gaduh pelaksanaan Pemilu 2019. Salah satunya menyebarkan hoaks tentang penyelenggaraan pemilu. Viryan menyebut penebar hoaks sejatinya tidak banyak. Namun pihak-pihak ini, kata dia, melakukannya secara sistematis dan terus-menerus sehingga berhasil membentuk opini publik. 

“Bagi kami ini masalah serius yang akan kami respons secara baik. Respons KPU adalah memberikan penjelasan kondisi sesungguhnya pada masyarakat,” kata Viryan di Kantor Bawaslu, Jakarta, kemarin. [MHS]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.