Dark/Light Mode

Ara, Orang Dekat Jokowi Pilih Mundur dari PDIP

Selasa, 16 Januari 2024 08:31 WIB
Maruarar Sirait atau Ara (kiri) menyerahkan KTA PDIP ke Wasekjen PDIP Utut Adianto. (Foto: Instagram Ara)
Maruarar Sirait atau Ara (kiri) menyerahkan KTA PDIP ke Wasekjen PDIP Utut Adianto. (Foto: Instagram Ara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Satu-persatu kader PDIP memilih keluar "kandang" jelang hari pencoblosan. Terbaru, giliran Maruarar Sirait atau Ara. Kader Banteng yang selama ini dikenal dekat dengan Presiden Jokowi itu pilih mundur dari PDIP. 

Kemarin, Ara menyambangi markas Banteng di Jalan Diponegoro, Jakarta. Ara sengaja datang untuk berpamitan sebagai kader PDIP. Permohonan mengundurkan diri itu, Ara sampaikan kepada Wakil Sekjen PDIP Utut Adianto dan Wakil Bendahara Umum Rudianto Tjen.

"Saya mohon maaf, saya mengajarkan kalian untuk loyal, tetap bersama PDIP. Tapi, izinkanlah dengan keterbatasan saya, saya pamit,” kata Ara di Kantor DPP PDIP di Jakarta, Senin (15/1/2024).

Mantan anggota DPR ini menuturkan, salah satu alasanya mundur karena mengikuti langkah Jokowi. "Karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia. Kepercayaan publiknya 75-80 persen. Beliau sudah memperjuangkan banyak hal,” beber Ara.

Dalam kesempatan tersebut, Ara juga mengucapkan terima kasih kepada Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri karena telah diizinkan berbakti kepada PDIP. "Saya sudah berdiskusi dengan keluarga terdekat. Saya memutuskan untuk pamit dari PDIP hari ini," ungkap putra politisi senior PDIP, Sabam Sirait.

Baca juga : Maruarar Sirait, Orang Kepercayaan Jokowi, Akhirnya Tinggalkan PDIP

Apa tanggapan PDIP? Utut Adianto menghargai sikap Ara yang pamit dari partai dan memilih mengikuti Jokowi. Utut menganggap Ara tetap sebagai sahabat.

"Sebagai sahabat, saya selalu menghargai, menghormati, keputusan apapun yang diambil oleh Pak Ara, dan apapun yang terjadi kita tetap menjadi sahabat," ujar Utut, dalam video yang diunggah di akun instagram Maruarar, dilihat Senin (15/1/2024).

Sementara itu, Ketua Umum Projo Budi Arie Setiadi menilai keputusan Ara pamit dari PDIP sebagai sikap tegak lurus kepada Jokowi. "Tadi saya berkomunikasi langsung dengan Bung Ara. Apa benar berita yang beredar? Dia menjawab betul bahwa dia mengundurkan diri dari PDI Perjuangan," ujar Budi Arie kepada wartawan, Senin (15/1/2024).

Budi Arie mengenal Ara sejak di Taruna Merah Putih, organisasi sayap kepemudaan PDIP. Keputusan Ara pamit dari PDIP, menurutnya karena sejalan dengan Jokowi.

"Kami dulu sama-sama di Taruna Merah putih sejak tahun 2005. Bung Ara ini orang yang komitmen dan serius dalam berorganisasi serta memiliki loyalitas dan daya juang yang tinggi terhadap partai," akunya.

Baca juga : Ada Kemungkinan Jokowi Tidak Hadiri HUT PDIP

"Soal alasan Bung Ara mengundurkan diri sangat jelas. Bung Ara ikut langkah politik dan tegak Lurus Jokowi," kata Menkominfo itu, menambahkan.

Komandan TKN Fanta, Arief Rosyid Hasan mengatakan, keluarnya Ara dari PDIP justru membuka peluang pasangan Paslon nomor urut 2, Prabowo-Gibran, mendapat tambahan dukungan untuk menghadapi Pilpres 2024.

Arief menuturkan, selama ini Jokowi tidak secara terang-terangan mendukung Prabowo-Gibran. Namun, dalam beberapa kesempatan, Jokowi kerap memberi isyarat kepercayaan kepada Prabowo untuk melanjutkan kepemimpinannya.

"Beliau tidak menyampaikan karena sebagai kepala negara, tapi di berbagai kesempatan hanya yang bisa melanjutkan dan menyempurnakan menjadi Indonesia maju cuma Pak Prabowo dan Mas Gibran," ujarnya.

Kode dari Jokowi inilah yang diterima Ara. "Nah itu saya kira sinyal, apalagi kan terakhir sinyal makan malam itukan, sinyal makan malam Pak Prabowo sama Pak Jokowi," cetus Arief.

Baca juga : Ryo Matsumura, Liburan Tetap Latihan Mandiri

Ia pun bersyukur mendengar kabar kepindahan tersebut. Harapannya, Ara bisa menjadi kekuatan baru bagi pasangan Prabowo-Gibran. "Sehingga kita ya mau bersyukur juga saya kira ya kita bersyukur lah ya. Insya Allah Bang Ara ini bisa menjadi kekuatan baru buat Pak Prabowo dan Mas Gibran ya, mudah-mudahan ya Bang Ara," pungkasnya.

Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, hengkangnya Ara dari PDIP tak memiliki dampak signifikan bagi pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

"Ara tidak banyak pengaruhi suara PDIP maupun Ganjar. Hal ini terlihat dari kekuatan massa Ara saat di Pemilu 2019. Ia sama sebagaimana Budiman Sudjatmiko, hanya besar nama di ibu kota, tetapi minim kontribusi pada partai di tingkat pemilih bawah," ulas Dedi.

Lagipula, kondisi Ara di PDIP mirip dengan Budiman. Yakni kecewa karena gagal menjaga stabilitas karir politik. "Kepindahan ini bisa saja sekedar mencari jalur karir kekuasaan di luar PDIP, dan memang mereka bisa saja melihat prospek yang lebih baik jika keluar dari PDIP," pungkasnya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Selasa (16/1), dengan judul “Ara, Orang Dekat Jokowi Pilih Mundur dari PDIP”.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.