Dark/Light Mode

Ingatkan Aturan AD/ART, Politikus Golkar Ini Minta Stop Paksa Gibran Jadi Caketum

Senin, 18 Maret 2024 10:31 WIB
Politikus Partai Golkar yang juga Ketua Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1857 Muslim Jaya Butarbutar.
Politikus Partai Golkar yang juga Ketua Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1857 Muslim Jaya Butarbutar.

RM.id  Rakyat Merdeka - Politikus Partai Golkar yang juga Ketua Pimpinan Pusat Kolektif (PPK) Kosgoro 1957 Muslim Jaya Butarbutar merespon wacana pencalonan Gibran Rakabuming Raka di bursa ketua umum Golkar dalam musyawarah nasional (munas) Desember 2024.

Muslim Jaya Butarbutar mengingatkan, Golkar memiliki anggaran dasar/anggaran rumah tangga (AD/ART) yang mengatur mengenai pencalonan ketua umum.

"Isu Gibran Rakabuming Raka menjadi caketum Partai Golkar sebaiknya dihentikan tidak perlu dipaksakan oleh pihak tertentu. Karena secara AD/ART Golkar, Gibran tidak memenuhi syarat karena AD/ART Golkar hanya bisa dirubah saat munas," kata Muslim Jaya Butarbutar, Senin (18/3/2024).

Baca juga : Orang Baru Di Golkar Tak Bisa Jadi Ketum

Sekalipun AD/ART Golkar dirubah lanjut Muslim Jaya Butarbutar, perubahannya harus disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) untuk mengikat seluruh kader Golkar dan pihak lain, baru berlaku (erga omnes).

"Jangan kita biasakan menabrak aturan yang sudah ditetapkan dalam AD/ART sebuah organisasi," kata Muslim Jaya Butarbutar.

Dia meminta, jangan ada pihak-pihak tertentu yang menghadap-hadapkan Golkar dengan keluarga Jokowi.

Baca juga : Karen Minta Diberi Jabatan Di Blackstone

"Saya menduga ada yang tidak suka dengan Golkar sehingga berupaya mempetakomplikan antara Golkar dengan Pak Jokowi. Ini keliru dan salah besar, bisa menjadi preseden buruk dalam demokrasi," katanya.

Muslim Jaya mengingatkan bahwa Jokowi sudah sering kali menyampaikan bahwa pasca tidak lagi menjabat Presiden, Jokowi mau pulang kampung ke solo menjadi rakyat biasa.

"Kita harus menghargai dan mengapresiasi apa yang disampaikan Bapak Jokowi. Untuk itu stop menari-nari dan menarik-narik kembali Pak Jokowi untuk kepentingan kelompok maupun ambisi pribadi," tegas Muslim Jaya Butarbutar.

Baca juga : Menang Seputaran, Muzani Minta Pendukung Prabowo-Gibran Sujud Syukur

Apalagi kata dia, menyampaikan ide Gibran sebagai caketum Golkar. Dan sudah berulang kali Gibran menyampaikan soal Caketum Golkar sudah ada senior-senior Golkar seperti Airlangga Hartarto.

"Tentu kita harus hargai dan hormati apa yang telah disampaikan Mas Gibran," pungkas Muslim Jaya Butarbutar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.