Dark/Light Mode

Dapil Provinsi Kepulauan Riau

Eks Menteri Jokowi, Senator & Tokoh Nasional Turun Lagi

Rabu, 16 Januari 2019 11:04 WIB
Asman Abrur (kiri) caleg dari PAN dan Dwi Ria Latifa (kanan) caleg dari PDI Perjuangan.
Asman Abrur (kiri) caleg dari PAN dan Dwi Ria Latifa (kanan) caleg dari PDI Perjuangan.

 Sebelumnya 
Caleg dari kubu PDI Perjuangan tidak kalah menarik. Mereka menjagokan petahana Dwi Ria Latifa, anggota DPR periode 2014-2019, serta Mayjen TNI (Purn) Sturman Panjaitan asal Sidoarjo, Indiyati, dan Irwansyah Saleh Kusuma. 

Partai Golkar pun mengusung unggulannya. Adalah Ketua DPD Golkar Kepri, Ansar Ahmad. Mantan Bupati Bintan dua periode ini memiliki basis massa kuat. Ansar sempat maju Cawagub Kepri berpasangan dengan Soerya Respationo. Tapi, kalah atas pasangan HM Sani-Nurdin Basirun. Ansar Ahmad akan berjuang bersama Zulbahri. Diketahui, Zulbahri adalah anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) periode 2009-2014. Otomatis, Zulbahri juga punya basis massa kuat. 

Baca juga : Kursi DPR Tambah 1, Daya Tawar Nelayan Tinggi

Partai Amanat Nasional (PAN) ingin tetap mempertahankan kursi DPR di dapil ini. Partai pimpinan Zulkifli Hasan ini kembali mencalonkan Asman Abnur. Dia adalah Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) di era Presiden Jokowi. Sebelum jadi menteri, Asman adalah anggota DPR dari Dapil Kepri. Di Pileg 2014, Asman Abnur terpilih dengan meraih 97.327 suara.

Komposisi caleg Partai Nasdem juga berwarna. Ada nama Nyat Kadir di nomor urut satu. Nyat Kadir adalah petahana, kini jadi anggota Komisi VI DPR. Pada Pileg 2014, mantan Walikota Batam ini meraup 55.384 suara. Selain, Nasdem jagokan Riny Fitrianti, anak almarhum Gubernur Kepri HM Sani nomor urut dua, Djasarmen Purba nomor urut tiga, dan Syarifah Normawati di nomor empat. 

Baca juga : Mantan Menteri, Dua Eks Gubernur Turun Gunung

Caleg Partai Golkar Zulbahri mengaku, semua caleg, tidak hanya petahana punya peluang sama untuk meraih kursi. “Dan semua calon punya basis massa. Ya, kita harus tetap optimistis,” ujar mantan senator asal Kepri ini.

Zulbahri tertarik jadi calon DPR karena sudah merasakan menjadi anggota DPD masih kurang kuat peranannya di pusat.  “Saya menjadi caleg DPR karena memang saya masih ingin berjuang. DPR dan DPD masih ada perbedaan. Menurut saya, DPR itu lebih kuat,” katanya.

Baca juga : 52 Calon Bakal Tumbang, Menteri Jokowi Dilawan Kaum Hawa

Caleg petahana dari Partai Nasdem Nyat Kadir mengakui, persaingan caleg sangat ketat. “Tetapi bagi saya itu tidak menjadi masalah. Makin banyak tokoh-tokoh hebat, maka semakin bagus,” ujarnya.

Nyat Kadir mengaku, semua calon DPR Dapil Kepri mempunyai peluang sama. “Semua punya kesempatan sama. Yang penting bagaimana dari Nasdem dapat kursi. Itu saja. Mudah-mudahan bisa dapat dua kursi. Tapi berat,” pungkasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.