Dark/Light Mode

SBY Terusik Ocehan Sekjen Gerindra

Jumat, 16 November 2018 10:44 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (FotoL Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (FotoL Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ucapan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani yang menagih janji Demokrat mengkampanyekan Prabowo-Sandi, bikin panas SBY. Lewat akun Twitter-nya, Ketum Demokrat itu menegaskan, 2 kali nyapres, dirinya tak pernah menyalahkan dan memaksa ketum partai-partai pendukung untuk mengkampanyekan dirinya. 

Polemik ini bermula ketika Muzani mengungkit janji SBY, untuk mengkampanyekan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019. Muzani yang diwawancarai di Gedung DPR, Selasa (13/11) lalu, awalnya ditanya soal hubungan Prabowo dengan SBY. SBY sebelumnya menyinggung bahwa partai bintang mercy yang dipimpinnya, tidak mendapat efek ekor jas atau coat tail effect pilpres. Yang dapat untung di Pileg hanya dua partai pengusung capres, yakni PDIP dan Gerindra. SBY pun meminta kadernya bekerja keras memenangkan partai di Pileg 2019. 

Kemudian, yang juga memicu kabar keretakan koalisi itu adalah pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas. Ibas menyatakan partainya membebaskan pilihan kepada para calegnya, untuk mendukung Jokowi-Ma'ruf Amin ataupun Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Nah, menurut Muzani, hubungan Prabowo dan SBY baik-baik saja. Tapi, dia kemudian mengungkit janji SBY. “Pak SBY juga berjanji akan melakukan kampanye untuk Prabowo dan Sandi, walaupun sampai sekarang belum terjadi,” ujar Muzani. 

Baca juga : Strategi Demokrat Dipuji Sekjen PDI Perjuangan

Janji serupa, kata Muzani, juga disampaikan Komandan Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Namun hingga saat ini, janji tersebut belum bisa terwujud. “Kami tidak maksa-maksa lah. Kalau mau berjuang memenangkan Prabowo-Sandi, ya mari bersama-sama. Tapi kalau kemudian cara memenangkannya mereka ada cara sendiri, ya mudah-mudahan berhasil,” ujarnya, seperti nyinyir. Muzani juga yakin SBY dan Demokrat tidak akan mengingkari komitmen yang dibangun sejak awal, untuk memenangkan Prabowo-Sandi. Namun, di akhir pernyataannya, Muzani seperti menyindir. “Demokrat saya kira berusaha komitmen. Tapi komitmen kan masalahnya tak gampang,” selorohnya. 

Hal ini membuat telinga SBY “panas”. Dia pun menanggapi pernyataan Muzani lewat akun Twitter-nya, @SBYudhoyono. “Sebenarnya saya tak harus tanggapi pernyataan Sekjen Gerindra. Namun, karena nadanya tak baik dan terus digoreng terpaksa saya respons,” begitu SBY mengawali cuitannya. Dia menyarankan Muzani agar mawas diri, tidak  menuding dan menyalahkan pihak lain. “Mengeluarkan pernyataan politik yang "sembrono", justru merugikan,” cuit Presiden RI ke 6 itu. SBY kemudian menuturkan, selama 2 kali mencalonkan diri sebagai presiden, dia tak pernah menyalahkan dan memaksa ketum partai-partai pendukung untuk mengampanyekan dirinya.

Menurutnya, dalam pilpres, yang paling menentukan adalah sosok capres itu sendiri. “Capres adalah super star. Capres mesti miliki narasi dan gaya kampanye yang tepat,” tulisnya. Saat ini, lanjut SBY, rakyat ingin mendengar dari para capres tentang apa solusi, kebijakan dan program yang akan dijalankan untuk Indonesia 5 tahun ke depan. Nah, kalau jabaran visi misi itu tak muncul, bukan hanya rakyat yang bingung, para pendukung pun juga demikian. “Sebaiknya semua introspeksi,” sindir SBY. SBY juga meyakini, tak ada satu pun partai politik yang tak punya capres dalam pemilu serentak ini, yang tak mengutamakan partainya.  Terakhir, dia berpesan kepada kadernya, agar tak gusar dan berkecil hati meskipun “diributin”. “Kalau Partai Demokrat yang terus diributin, para kader Demokrat tak perlu gusar dan kecil hati. Go on. Kita tak pernah ganggu partai lain,” tutup SBY. 

Baca juga : Susi Keluhkan Buruknya Kinerja BPN Cianjur

Sebelumnya, Ketua DPP Demokrat, Jansen Sitindaon sudah “panas” duluan. Dia menagih janji Partai Gerindra pada partainya. “Jadi kami Partai Demokrat juga bertanya, kalian Gerindra kan juga pernah berjanji ke kami. Sudah kalian penuhi belum janji-janji kalian itu,” kata Jansen, Rabu (14/11) kemarin. Demokrat, ditegaskannya sudah memberikan rekomendasi 10,19 persen suara ke pasangan Prabowo-Sandi. Dan sudah resmi daftar ke KPU. “Jangan menagih janji, kalau janjinya sendiri belum dipenuhi, kan gitu,” tegas Jansen. Sekjen Demokrat Hinca Pandjaitan menyebut, seharusnya Prabowo-Sandi tak perlu meragukan komitmen mereka. “Ada tanda tangan Pak SBY dan saya, terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kami jelas dukung Prabowo-Sandi dalam Pilpres. Nggak usah diragukan,” tegasnya. Tapi persoalan Pilpres dan Pileg tentu harus dibedakan. 

Terpisah, petinggi Partai Demokrat Putu Supadma Rudana menyebut pasangan Prabowo-Sandi mengabaikan potensi Demokrat dalam Pilpres 2019. Demokrat, dua kali memenangkan SBY dalam Pilpres 2004 dan 2009. Sementara pada 2014, mereka tidak mengusung pihak mana pun. Selain itu, adanya SBY dan AHY juga menjadi potensi yang tidak bisa disepelekan. “Saya sebagai jubir justru melihat ini kok potensi Pak SBY, potensi Mas AHY, tidak digunakan oleh Pak Prabowo dan Sandi. Padahal, kalau digunakan bisa memenangkan kontestasi ini,” ujar Putu di gedung DPR, kemarin. 

Putu mengingatkan, SBY merupakan presiden keenam RI yang menjabat selama dua periode. Sementara AHY, merupakan sosok muda yang namanya melejit dalam survei sebagai cawapres terkuat, sebelum Prabowo memilih Sandi. Putu menilai, peluang Prabowo-Sandi memenangkan Pilpres masih jauh. Dia meminta keduanya segera mengajak partai pengusung untuk duduk bersama, mendiskusikan strategi besar untuk memenangkan Pilpres. “Kita lihat surveinya masih jauh, tentu harus ada efek kontribusi dari SBY, AHY, dan Demokrat tadi. Kalau ini, saya yakin paling tidak bisa memberikan suara yang signifikan pada paslon 02,” tuturnya. 

Baca juga : Semoga Kyai Maruf Tak Sering Kepleset

Namun, Sandiaga membantah hubungan koalisi dengan Demokrat memburuk. Sandi bahkan mengungkapkan tengah menyusun rencana untuk kampanye bersama AHY. Menurut Sandi, itu adalah janjinya kepada AHY. “Lagi diatur schedule-nya dan hubungan kita dengan Partai Demokrat sangat baik,” kata Sandiaga saat ditemui di kawasan Kwitang, Senen, kemarin. Menurut Sandi, kader Partai Demokrat di level akar rumput sangat mendukung dirinya dan Prabowo. Bentuk dukungannya, memberikan fasilitas untuk kegiatan mereka di daerah. Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria juga mengamini hubungan partainya dengan Demokrat baik-baik saja. 

Partai-partai pendukung Prabowo-Sandi seperti PAN dan PKS juga meyakini koalisi mereka solid. “Saya kira tidak ada perubahan di situ. Mungkin sikap kader Demokrat di lapangan bisa berbeda-beda, tetapi saya kira komitmen DPP Demokrat untuk mendukung Prabowo-Sandi tidak berubah,” ujar Sekjen PAN Eddy Soeparno. Hal yang sama diungkapkan Direktur Pencapresan PKS. Suhud Alynudin. [OKT]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.