Dark/Light Mode

PBB Perkuat Fondasi Jelang Pemilu 2024

Penyegaran, Yusril Bakal Pilih Pengurus Partai yang Mau Kerja

Senin, 20 Juli 2020 06:17 WIB
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (Foto: Istimewa)
Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Bulan Bintang (PBB) bakal melakukan penyegaran kepengurusan. Hal ini penting dilakukan sebagai fondasi jelang Pemilu 2024. Demikian disampaikan Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra saat perayaan milad PBB Ke-22 di Jakarta. 

“Susun dan segarkan kepengurusan hingga ke tingkat ranting. Kita harus bersiap, minimal untuk verifikasi parpol jelang pemilu nanti. Jangan sampai nanti kita hadapi lagi masalah yang sama,” ujar Yusril. 

Dia menegaskan, urusan konsolidasi internal partai menjadi tugas utama para kader PBB. “Kita lakukan penyegaran, isi dengan pengurus partai yang mau bekerja,” katanya. Di 

Baca juga : Bahas Pilkada 2020 di Kertanegara, Airlangga dan Prabowo Sepakati Wilayah Kerja Sama

usia PBB yang sudah genap 22 tahun, Yusril mengamini telah melalui beragam pasang surut. Dan saat ini, dia mengaku PBB seperti sedang mengalami cobaan besar dengan taruhan akan terus bertahan atau menyerah dengan keadaan. 

“Bahwa kita yakin, sesudah kesulitan kita hadapi, akan ada kemudahan. Tapi kita harus bersiap bekerja melaksanakan tugas,” tegasnya. 

Yusril pun menjadikan Pilkada 2020 sebagai momentum untuk memperkuat konsolidasi. “Mari kita manfaatkan ajang pilkada ini untuk menguatkan konsolidasi partai,” tutupnya. 

Baca juga : Cegah Penularan Corona dari Kapal Asing Pencuri Ikan, KKP Bekali Petugas Patroli APD Lengkap

Hal senada juga disampaikan Sekjen PBB Afriansyah Ferry Noor. Konsolidasi akan menjadi fokus utama partai menyongsong Pemilu 2024. “Kami konsen ke konsolidasi internal, dengan memperkuat infrastruktur hingga tingkat ranting untuk menyongsong pemilu selanjutnya,” ujar Ferry. 

Selain soal perbaikan internal, Ferry menyebut partainya akan terus menyuarakan agar ambang batas parlemen alias parliamentary threshold tidak dinaikkan, dari angka empat persen yang diterapkan di Pemilu 2019. “Soal adanya usulan PT 7 persen kami sangat keberatan. Dengan PT 4 persen aja sudah mencederai proses demokrasi karena banyak suara yang terbuang sia-sia dan tidak terakomodir,” ungkapnya. 

Bahkan, dia berharap jika ambang batas itu ditiadakan. Tujuannya, agar tercipta demokrasi yang baik tanpa menghilangkan suara rakyat. 

Baca juga : Cegah Peredaran di Penjara, Yasonna Bakal Jebloskan Bandar Narkoba ke Nusakambangan

“Kami berharap PT tetap 4 persen atau turun atau bahkan ditiadakan. Sedangkan presidential threshold bisa nol persen. Jadi, nantinya, sistem pemilihannya tertutup. Kita sudah usulkan kepada fraksi-fraksi di DPR,” tutupnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.