Dark/Light Mode

Dari New York, Tsamara Pelototin Kinerja Menteri

Rabu, 22 Juli 2020 06:12 WIB
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Eksternal Tsamara Amany Alatas (Foto: Tangkapan layar)
Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Eksternal Tsamara Amany Alatas (Foto: Tangkapan layar)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tinggal di wilayah New York, Amerika Serikat, tidak membuat Tsamara Amany Alatas buta politik di Indonesia. Nyatanya, Ketua DPP Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Bidang Eksternal ini paham betul mengenai pergerakan politik di Tanah Air.

Kepiawaian Tsamara mengenai peta perpolitikan nasional dan Amerika dijabarkan cukup detail ketika berbincang dengan Rakyat Merdeka dalam program "Merdeka Bicara", tadi malam. Acara ringan yang dipandu wartawan senior RM, Wahyu Suryani dan Muhammad Rusmadi ini diberi tema “Antara Jakarta dan New York.” 

Yang dibicarakan mulai dari hal yang ringan-ringan seperti makanan favorit, kegiatan seharihari, sampai urusan “berat” seperti parpol dan reshuffle kabinet. Khusus soal reshuffle, menurut Tsamara yang paling pantas diganti tidak lain tidak bukan adalah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Alasannya, karena Terawan terlihat tak mampu memimpin penanganan wabah corona. 

Baca juga : Datascrip Hadirkan Dua Kamera Canon Sinema Profesional

“Artinya kritik aku sih kepada Pak Menteri Terawan jelas. Pak Menkes terlihat bingung apa yang harus dilakukan,” ungkap Tsamara. 

Perempuan cantik itu mencontohkan kemarahan Presiden Jokowi mengenai penyerapan anggaran di Kementerian Kesehatan. Dari dana Rp 76 triliun, yang terdistribusikan baru 1,5 persen. Hal ini jelas memperlihatkan jika Kemenkes tidak bisa bekerja dengan baik. 

Selain masalah dana, Tsamara juga menyoroti buruknya komunikasi publik kita terkait penanganan wabah corona. Ia membandingkannya dengan Gubernur New York yang tiap hari menjelaskan apa yang terjadi di kota itu. Berapa banyak yang terinfeksi dan berapa banyak yang masuk rumah sakit. Siapa saja yang rentan. Kapasitas rumah sakit. Ketersediaan ventilator dana APD. “Dia jelasin semua,” tegasnya. 

Baca juga : Turki Ngebet Bawa Pulang Para Pengkritiknya Di Luar Negeri

Sementara di Indonesia, setiap hari saja pusing berganti-ganti istilah. Dari ODP, PDP, OTG dan lain sebagainya. “Jadi komunikasi ke masyarakat kurang bagus, sehingga kita seperti kehilangan leadership dari Kemenkes untuk menyelasaikan persoalan covid,” katanya. 

Masalah lain yang cukup menarik adalah kegiatan di partai politik yang membesarkan namanya. Walaupun sudah 6 bulan berada di New York, Tsamara masih aktif mengikuti kegiatan partai. “Aku masih sering rapat dengan PSI melalui zoom meeting. PSI sudah mulai berkantor lagi dan rapat mingguan. Biasanya terima update. Jadi tetap berhubungan baik,” jelas dia. 

Tapi, walaupun dengan jarak yang jauh nun di sana, Tsamara tetap mendedikasikan waktu untuk partainya. Ia mengaku sedang konsentrasi membangun hubungan PSI di luar negeri. “Kami ingin membangun hubungan yang lebih jelas dengan diaposra-diaspora.” [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.