Dark/Light Mode

Jelang Pilpres 2024

PDIP dan PKS Hormati Putusan Gerindra Capreskan Prabowo

Jumat, 14 Agustus 2020 06:57 WIB
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (Foto: Instagram/prabowo)
Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto (Foto: Instagram/prabowo)

RM.id  Rakyat Merdeka - PDIP menghormati langkah politik Partai Gerindra jika nantinya menunjuk Prabowo Subianto sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Wajar parpol memajukan jagoannya.

Hal itu ditegaskan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto kepada wartawan di Jakarta. “Berkaitan dengan rekomendasi Kongres Luar Biasa (KLB) Gerindra tentu saja kami menghormati bahwa setiap partai berdaulat untuk menentukan sikap politik, termasuk di dalam penetapan calon presiden 2024,” ujar Hasto. 

Sebelumnya, KLB Partai Gerindra meminta Ketua Umum Prabowo Subianto kembali maju mencalonkan diri sebagai presiden pada Pilpres 2024. Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani mengungkapkan, Prabowo baru akan memutuskan hal tersebut 1,5 tahun sebelum pilpres. 

Baca juga : Gerindra Belum Berani Move On dari Prabowo

Ditanya siapa jagoan PDIP di Pilpres 2024, Hasto menyebut partainya belum menentukan. Saat ini masih terus melakukan proses kaderisasi dan pematangan calon pemimpin. Sesuai amanat Kongres PDIP, urusan pilpres diserahkan kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. 

Seorang pemimpin, menurut Hasto, apalagi calon presiden haruslah sosok yang memiliki kemampuan mengenal seluruh rakyat Indonesia. “Apakah yang bersangkutan pernah keliling seluruh Indonesia?” katanya. 

Hal senada juga disampaikan mantan sekutu Gerindra di Pilpres 2019, PKS. Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyebut, semua pihak maupun partai politik memiliki kesempatan yang sama maju di Pilpres 2024. “Selamat kepada Pak Prabowo yang terpilih kembali jadi Ketum Partai Gerindra. Semua punya kesempatan untuk maju di capres 2024,” ujar Mardani, kepada Rakyat Merdeka. 

Baca juga : Pekan Pertama Agustus, Biden Bakal Umumkan Nama Cawapres

Mardani menjelaskan, saat ini PKS sedang fokus menurunkan Presidential Threshold (Preshold) dari 20 persen menjadi 5-10 persen. Tujuannya, agar tercipta kompetisi yang sehat dan tidak terulang kembali pilpres yang hanya menyajikan dua pasang calon 

“Fokus PKS menurunkan Presidential Threshold agar ada kompetisi yang sehat dan calon lebih dari dua pasang. Demokrasi yang sehat mensyaratkan adanya kompetisi yang sehat,” tegasnya. 

Soal Pilpres 2024, Mardani menyebut belum memiliki jagoan. Namun, dia menyatakan PKS tengah mempersiapkan jagoannya sendiri. “Untuk 2024, seperti partai lain, PKS akan memprioritaskan kader sendiri untuk maju di pilpres,” sebutnya. [BSH]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.