Dark/Light Mode

Jelang Perebutan Kursi Ketum

Partai Ka`bah Memanas, Saling Serang, Saling Bela

Sabtu, 10 Oktober 2020 06:28 WIB
Ilustrasi Partai Persatua. Pembangunan. (Foto: PPP)
Ilustrasi Partai Persatua. Pembangunan. (Foto: PPP)

 Sebelumnya 
Berdasarkan anggaran Dasar/ Anggaran Rumah Tangga (AD/ ART), jika Ketua Umum PPP berhalangan atau meninggal dunia, maka yang menjadi Plt adalah wakil ketua umum (waketum). Sedangkan Suharso Monoarfa bukan waketum, tetapi bisa menjadi Plt.

Baca juga : Pasukan Koalisi Saudi Gagalkan Rencana Serangan Houthi

Karenanya, kata Muqowwam, sebelum menggelar acara Mukernas dan Muktamar pada awal 2021, maka posisi Plt ketua umum harus dikembalikan sesuai dengan aturan partai.

Baca juga : Pelaku Perusakan Mushola di Pasar Kemis, Tangerang Terancam 5 Tahun Penjara

Mantan Wakil Ketua DPD ini mengingatkan, semua pihak di internal PPP harus menjalankan roda partai sesuai dengan AD/ ART. Dia mengingatkan, menjalankan AD/ART lebih penting daripada perebutan posisi Ketua Umum PPP. “Kembalikan aturan kepada rel yang benar. Jadi tidak bicara siapa calon ketum dulu. Tapi seluruh partai mesti mentaati AD/ART. Bagaimana kita mau besar jika AD/ART saja dilang gar,” kritiknya.

Baca juga : Muhyiddin Yassin: Saya Masih PM Malaysia

Muqowwam mengaku khawatir, jika posisi Plt ini tidak dikembalikan sesuai dengan aturan partai, maka citra PPP akan hilang. Yang lebih ditakutkan lagi adalah munculnya potensi perpecahan di internal PPP, karena masih mempertahankan Plt saat ini. “Jangan sampai muncul friksi di dalam. Soal legal standingnya harus dulu. Kita tidak mikir menang dan kalah. Yang penting, ikuti aturan dulu,” tandasnya. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.