Dark/Light Mode

HUT NU

Kiai Said Pintar Nyenengin Mega

Senin, 1 Februari 2021 07:33 WIB
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (Foto: Istimewa)
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Hubungan PDIP dengan Nahdlatul Ulama (NU) sedang mesra-mesranya. Hal itu ditunjukkan dengan langkah PDIP ikut merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-95 NU, kemarin. Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siradj menyambut baik perayaan itu. Dia pun memuji Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dengan sebutan “Yang Mulia”.

Perayaan HUT ke-95 NU di PDIP mengambil tema besar “Rumah Nusantara”. Acara dipusatkan di DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat. Namun, yang hadir fisik terbatas. Hanya pembawa acara dan para narasumber diskusi. Sisanya, menyaksikan secara virtual. Termasuk Kiai Said dan Megawati.

Baca juga : Jokowi Ingin Nyenengin Semua Orang

PDIP mendapuk ulama kondang NU, Gus Miftah, sebagai pemandu acara. Sebab, Gus Miftah dikenal sebagai dai milenial dan dekat wong cilik. 

Di sela acara, PDIP menampilkan kesenian dan budaya nusantara. Tujuannya sebagai bagian dari dakwah Islam yang ramah dan moderat. Di puncak acara, Gus Miftah diminta memimpin doa sebagai upaya spiritual agar Indonesia mampu mengatasi pandemi, membangun toleransi, dan mewujudkan keadilan sosial.

Baca juga : KH Noer Muhammad Iskandar Meninggal Dunia

Di tengah acara, Kiai Said memberikan sambutan. Kiai Said mengucapkan terima kasih kepada Megawati dan PDIP yang ikut merayakan HUT NU. Di sinilah Kiai Said memanggil Mega dengan sebutan “Yang Mulia”.

"Saya mengucapkan terima kasih kepada Yang Mulia, Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Hajjah Megawati Soekarnoputri, dan seluruh jajaran partai PDI Perjuangan di mana pun berada. Seluruh anggota DPR RI dan DPRD di mana pun berada, yang semuanya telah mengucapkan selamat atas hari ulang tahun kelahiran NU yang ke-95 ini," ucapnya.

Baca juga : Asosiasi Petani Tebu Ajak Pemerintah Kembangin Bio Energi

Ulama jebolan Umm Al-Qura, Arab Saudi, itu berharap, momentum ini semakin menyolidkan kekuatan NU dan PDIP dalam rangka mengawal, mengamalkan, dan menjaga keutuhan NKRI. "Menjaga Bhineka Tunggal Ika demi kesejahteraan menuju masyarakat yang adil makmur dan sejahtera," ujarnya.

Dia juga bertekad membawa NU ke depan bisa terus memberikan kontribusi dan bakti kepada bangsa Indonesia. "Mampu memberikan andil, kontribusi dan bakti kepada bangsa dan negara Indonesia yang tercinta ini," jelas ulama kelahiran Cirebon Juli 1953 itu. 
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.