Dark/Light Mode

Curhat-curhatan Lalu Ketawa-ketawa

Lembutnya Di Jokowi Kerasnya Di Prabowo

Minggu, 31 Maret 2019 06:26 WIB
Jokowi dan Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta, kemarin.
Jokowi dan Prabowo Subianto mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri-La, Jakarta, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Debat capres tadi malam terasa lebih seru. Ada curhat-curhatan, ada jual beli serangan, ada ketawa-ketawa. Jokowi menunjukkan kelembutannya, ketenangannya dan kejenakaannya. Prabowo menunjukkan kerasnya, tegasnya dan ada ngambeknya.

Dalam debat keempat yang digelar di Hotel Shangri-La, Jakarta ini, Prabowo tampak lebih rileks, tanpa beban. Mungkin karena tema debatnya tak asing buat Prabowo. Temanya soal ideologi, pertahanan dan keamanan serta hubungan internasional. Prabowo yang di dua debat sebelumnya tampak lebih menahan diri, kini tak segan menyerang.

Debat dipandu Zulfikar Naghi dan Retno Pinasti. Prabowo tiba di lokasi sekitar pukul 19.15 WIB. Seperti sebelumnya, dia tampil dengan stelan jas hitam lengkap dengan dasi merah dan peci hitam. Sebuah kacamata bening bertengger di hidungnya. Sebelum ke ruang VVIP, Prabowo ditanya persiapannya. Kata dia, tema debat kali ini mencerminkan kekuatan sebuah negara. Dan dia bilang sudah siap. “Sudah ngopi juga tadi,” kata Prabowo.

Setengah jam kemudian, Jokowi tiba di lokasi. Ibu Iriana mendampingi. Keduanya kompak mengenakan pakaian berwarna putih. Sebelum masuk ke hotel, Jokowi lebih dulu menyapa awak media yang menunggu. Dia bilang tak banyak melakukan persiapan selain makan dan beristirahat yang cukup.

Pukul 8 malam teng, acara dimulai. Diawali menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dilanjutkan sambutan dari Ketua KPU. Zulfikar Naghi dan Retno Pinasti kemudian memanggil Jokowi dan Prabowo ke atas panggung. Jokowi dan Prabowo salaman dan cipika-cipiki. Keduanya tertawa lepas.

Tapi begitu dimulai, Prabowo langsung menyerang. Misalnya, menyindir soal korupsi dan jual beli jabatan. Di sesi debat terbuka, Prabowo makin menggebu. Dia mempersoalkan tentang pertahanan dan keamanan Indonesia yang dianggapnya lemah. Soal pengelolaan bandara dan pelabuhan oleh asing, anggaran alutsista yang kecil dan sebagainya.

Baca juga : Jokowi Punya Pengalaman Prabowo Punya Masa Lalu

Bahkan kerasnya Prabowo keluar saat menanggapi hadirin yang tertawa saat membicarakan topik pertahanan. “Kenapa kalian ketawa? Pertahanan Indonesia rapuh kok kalian ketawa? Lucu ya,” kata Prabowo.

Sementara, saling curhat muncul di sesi kedua. Setelah Jokowi dan Prabowo memaparkan visi misinya. Kedua capres ini sepakat Pancasila sudah final. Keduanya kemudian menjawab pertanyaan dari panelis yang dibacakan moderator. Bagaimana menanamkan nilai-nilai Pancasila kepada anak muda tanpa indoktrinasi kepada anak muda. Jawabannya hampir serupa. Prabowo bilang lewat pendidikan. Kalau perlu dari TK hingga S3 belajar Pancasila. Selain itu, dia bilang pemimpin memberi contoh. Menggunakan politik yang menyatukan, bukan politik pecah belah.

Jokowi menimpali, kalau perlu dari tingkat PAUD sudah diajarkan tentang Pancasila. Selain itu, disampaikan dengan visual yang baik seperti melalui media sosial Facebook atau Twitter. “Agar relevan dan bisa nyambung,” kata Jokowi.

Nah, Prabowo diminta memberi tanggapan. Di sesi ini, Prabowo curhat. Dia bilang, sangat yakin bahwa Jokowi seorang Pancasilais, patriot dan nasionalis. Namun, kata dia, ada pendukung Jokowi yang menuduhnya seolah-olah dia membela khilafah, melarang tahlilan dan sebagainya. Menurut Prabowo, tuduhan-tuduhan itu tidak mauk akal. “Saya percaya Pak Jokowi tidak merestui terhadap tuduhan itu,” kata Prabowo.

Jokowi menanggapi dengan curhat serupa. Dia bilang, tak percaya dengan tuduhan yang dialamatkan kepada Prabowo. Tapi soal tuduh menuduh, dia juga mengalami. Jokowi dituduh PKI dan macam-macamnya. Karena itu, dia menganggap inilah cara membumikan Pancasila. Para pemimpin memberi contoh yang baik. “Tidak saling menghujat, menghina dan meremehkan,” ujar Jokowi.

 Di bidang pertahanan dan keamanan sama saja. Prabowo menganggap anggaran pertahanan dan keamanan saat ini sangat kecil. Soal hubungan internasional, Prabowo menganut seribu kawan kurang, satu musuh sudah banyak. Karena itu, dia menjalin seluruh kekuatan untuk membela kepentingan rakyat. “Membela rakyat adalah kehormataan,” kata Prabowo.

Baca juga : Jokowi Dan Prabowo Akan Kembali Duel

Setelah itu, giliran Jokowi yang maju. Soal pemerintahan, Jokowi berjanji akan meningkatkan pelayanan publik melalui pemerintahan “dilan”, digital melayani. Kemudian akan melakukan reformasi dan pelayanan publik lewat sistem online atau elektronik. Terakahir akan melakukan penajaman dan penyederhanaan serta peningaktan SDM bagi ASN.

Singgung ABS

Di bidang pertahanan, Jokowi akan meningkatkan kualitas SDM TNI dalam penguasaan teknologi persenjataan siber. Soal alutsista, kalau belum mampu bikin perlu join dengan negara lain. Sementara, soal hubungan internasional, Jokowi menekankan politik luar negeri bebas aktif untuk memperjuangkan kepentingan-nasional dan aktif dalam perdamaian.

Di topik pertahanan dan keamanan, Prabowo makin meningkatkan intensitas serangan. Awalnya, keduanya ditanya bagaimana strategi memodernisasi alutsista di tengah keterbatasan anggaran. Soal ini, Prabowo menganggap kedaulatan negara masih jauh dari harapan. Akibatnya diplomasi lemah. Karena itu, caranya meningkatkan anggaran pertahanan keamanan negara. Kurangi korupsi dan menyetop kekayaan tidak mengalir keluar negeri.

Jokowi menilai pemerintahan sudah melakukan banyak prestasi. Misalnya membangun Divisi 3, Divisi Kostrad di Gowa, Komando Angkatan Udara di Biak dan Armada laut di Sorong. Pemerintah juga sudah membangun 19 radar udara dan 11 radar maritim. Sehingga semua wilayah terpantau. Soal anggaran, Jokowi menyebut tak kecil-kecil amat. Karena pemerintah sudah menggelontorkan sekitar Rp 107 triliun untuk anggaran pertahanan dan keamanan. Kedua terbesar setelah PU. “Bukan main-main,” ujarnya.

Namun Prabowo menggangap anggaran tersebut masih kecil. Karena hanya 5 persen dari APBN dan 0,8 persen dari PDB. Sementara negara tetangga seperti Singapura anggaran untuk pertahanan dan keamanan mencapai 30 persen dari APBN dan 3 persen dari PDB. Prabowo juga menyindir, Jokowi mendapat masukan dari bawahan yang kurang tepat. Misalnya soal radar dan kapal selam yang disebut oke. “Saya tidak menyalahkan bapak. Ini kebiasaan ABS (asal bapak senang),” ujarnya.

Baca juga : Di Negara Hukum, Terasa Sulit Menegakkan Hukum

Meski begitu, Jokowi memilih lebih percaya dengan TNI. Soal radar, dia bilang, sudah mengecek sendiri. Dan bener ada barangnya. Soal alutsista, kata dia, kalau belum bisa beli ya membangun investasi untuk membangun industri alutsista. Kalau investasi ini dilakukan terus, dia yakin suatu saat bisa menguasai teknologi.

Panas-panas di tengah, berakhir adem di akhir. Di sesi penutup kedua capres ketawa-ketawa. Dalam pernyataan penutupnya, Jokowi menyampaikan yang terpenting bukan debat, tapi masa depan dan kesejahteraan. Memahami dan menyayangi negara dan bangsa, serta mendengarkan dan mencarikan solusi. Jokowi lalu cerita hobinya yang suka naik sepeda. Kadang, rantainya putus. Jokowi mengungkapkan, setelah debat, rantai persahabatan dengan Prabowo tidak akan putus. Begitu juga rantai persahabatan Ma’ruf Amin dan Sandi. “Tali persahabatan, tali siaturahmi tak akan putus,” kata Jokowi.

Prabowo menanggapi dengan senyum. Dia juga mengaku bersahabat dengan Jokowi. Tak hanya bersahabat, tapi juga menghormati. Prabowo bilang, dia berdua hanya berbeda tentang kenegaraan. Tapi dia minta dimaklumi kalau dalam debat keras. Karena darahnya adalah setengah Minahasa setengah Banyumas. "Kalau Pak Jokowi kan Solo halus. Kita berjuang untuk rakyat, biar rakyat yang menentukan yang terbaik,” kata Prabowo. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.