Dark/Light Mode

Debat Capres Keempat

Soal Fitnah Khilafah dan PKI, Jokowi : Jangan Saling Menghujat

Sabtu, 30 Maret 2019 21:57 WIB
Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu 30 Maret 2019. Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. (Foto : Antara)
Capres nomor urut 01 Joko Widodo mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu 30 Maret 2019. Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. (Foto : Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu soal khilafah muncul dalam debat Capres. Calon presiden nomor 02, Prabowo Subianto bertanya kepada Jokowi, merasa difitnah seolah-olah membela khilafah. Jokowi santai menjawab tudingan itu, karena ia juga sering difitnah soal PKI.

Prabowo mengatakan dirinya dituding melarang tahlilan. Tuduhan itu, kata dia, tidak masuk akal. Sebab, ia lahir dari rahim seorang ibu yang beragama nasrani. Bahkan, sejak 18 tahun, Prabowo mempertaruhkan nyawa untuk membela Pancasila dan Republik Indonesia. "Bagaimana saya dituduh akan mengubah Pancasila. Sungguh kejam itu," katanya.

Baca juga : Jokowi : Tanamkan Pancasila Dari Usia Dini

Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi), menyinggung dia juga dituduh sebagai antek Partai Komunis Indonesia (PKI). "Masalah tuduh-menuduh saya juga kan banyak dituduh, Pak. Empat setengah tahun ini saya juga dituduh Pak Jokowi ini PKI, banyak yang nuduh seperti itu, saya juga biasa-biasa saja," kata Jokowi.

Ia menyatakan itu, sebagai tanggapan atas pernyataan Prabowo Subianto yang mengungkap anggapannya ada sebagian pendukung Jokowi yang melontarkan tuduhan bernuansa ideologis kepada dia.  Jokowi pun mengajak agara membumikan Pancasila sehingga dalam kehidupan sehari-hari pemimpin-pemimpin bisa memberikan contoh yang baik.

Baca juga : Maruf Amin: Jokowi Siap Debat

"Yang paling penting mari lah kita bersama-sama membumikan Pancasila sehingga dalam kehudupan sehari-hari kita ini pemimpin-pemimpin bisa memberikan contoh-contoh yang baik, tidak saling menghujat, tidak saling meremehkan, tidak saling menjelekkan, kenapa tidak memberikan contoh yang baik saling bertoleransi saling berkawan, bersahabat," ucap Jokowi. [IPL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.