Dark/Light Mode

Biar Anggota Dewan Berkualitas

Pemisahan Pileg Dan Pilpres Layak Dipertimbangkan

Senin, 8 April 2019 08:31 WIB
Anggota Komisi II DPR Firman Soebagyo (Foto: Istimewa).
Anggota Komisi II DPR Firman Soebagyo (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Tenggelamnya pileg dari pilpres, memunculkan usulan agar kedua perhelatan akbar politik itu dipisah pelaksanaannya. Ini supaya caleg terpilih lebih berkualitas.

Wacana agar pileg dipisah pelaksanaannya dari pilpres dilontarkan Wapres Jusuf Kalla pada Desember tahun lalu.

Gayung bersambut, sejumlah anggota DPR juga mengusulkan hal serupa. Anggota Komisi II DPR, Firman Soebagyo mengatakan, pemisahan pileg dari pilpres cukup penting.

Baca juga : Ujian Terberat Polisi Di Tahun Pilpres Cuma Jaga Netralitas

Salah satunya karena atensi masyarakat lebih terfokus pada pilpres. Padahal, memilih anggota legislatif tidak kalah penting lantaran dewan akan menjalankan fungsi budjeting, legislasi dan pengawasan.

Pengamat politik dari Lembaga Pengetahuan Indonesia (LIPI) Wasisto Raharjo Jati menilai, usulan pemisahan pileg dan pilpres ini memang layak dipertimbangkan.

Tujuannya, agar anggota dewan dihasilkan dalam pesta elektoral itu bisa lebih berkualitas. “Cukup layak untuk dijadikan bahan pertimbangan. Karena pemilu serentak pada kenyataannya menenggelamkan pileg. Supaya anggota dewannya juga bisa lebih baik dan berkualitas,” ujarnya kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : DPR Perlihatkan Perjalanan Politik Dalam Prangko

Wasisto menilai, dengan pemisahan ini, maka sorotan media dan publik akan mengupas habis kualitas caleg yang manggung. Sehingga, masyarakat bisa lebih mengenal dan tahu siapa akan dicoblosnya di TPS.

“Dengan adanya pemisahan, konsentrasi partai peserta pemilu tidak terbelah jadi dua di waktu bersamaan,” paparnya. Selain itu, partai lebih mengetahui kualitas caleg karena dari rektrutmen hingga tujuan kandidat ikut pileg bisa ketahui.

“Tidak kalah penting adalah masyarakat bisa fokus dalam menseleksi caleg-caleg yang akan dicoblosnya. Sehingga kualitas anggota dewan bisa lebih berkualitas,” tandasnya.

Baca juga : Lion Air Sudah Jatuh Tertimpa Tangga

Caleg DPR sekaligus Sekjen Partai Berkarya Priyo Budi Santoso mengatakan, pelaksanaan pemilu serentak memang merugikan caleg. Prio mencontohkan jika di Surabaya, masyarakat terlihat gegap gempita menyambut pesta demokrasi itu.

Tapi, faktanya, animo itu lebih tertuju pada pilpres ketimbang pileg. “Kita bicara pileg dan promosi, tapi nama kita tenggelam. Karena banyak yang bicara pilpres,” ujarnya. Dia berharap, KPU dan Bawaslu mau mendengar usulan-usulan terkait cara menaikkan pamor pileg.

“(Karena) langkah terlalu berani pemilu secara serentak, pileg tenggelam. Nggak ada guna kita bicara. Seperti tenggelam dalam hiruk pikuk pembicaraan lautan pilpres,” tandasnya. [SSL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.