Dark/Light Mode

Posisi Klasemen 9 Besar Di Senayan

Perindo Bisa Geser PPP

Kamis, 2 Mei 2019 08:57 WIB
Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo. (Foto: Istimewa).
Ketua Umum Partai Perindo Harry Tanoesoedibjo. (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Perebutan posisi klasmen sembilan besar di Senayan rupanya masih bisa bergeser. Partai Perindo punya potensi menggusur posisi PPP di Senayan.

Direktur Eksekutif K­elompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) Kunto Adi Wibowo menilai, salah satu partai anyar yang berpotensi lolos dari ambang batas parlemen (parliamentary threshold) 4 persen adalah Partai Perindo.

Partai besutan Harry Tanoesoedibjo itu, sebut Adi, berpotensi menggeser PPP dari 9 besar. Perindo bisa jadi partai baru yang masuk DPR.

“Perindo punya potensi untuk lolos menggeser PPP,” jelasnya kepada Rakyat Merdeka, Rabu (1/5). Alasan Perindo berpotensi lolos, jelas Kunto, karena hasil hitung cepat KedaiKOPI mendapati elektabilitas Perindo mencapai angka 3, 13 persen.

Menurutnya dengan kalkulasi margin of error 0,22 persen ditambah masih banyak sampel TPS yang belum di hitung cepat oleh KedaiKOPI, maka potensi Perindo untuk lolos cukup besar.

Sekalipun demikian, lanjut Adi, ada kemungkinan jumlah partai yang lolos PT ada 10 partai termasuk Perindo. Hanya saja, suara PPP harus tetap jika Perindo lolos PT.

Baca juga : YBI Selamatkan Perajin Batik Dari Gempuran Produk China

“Bisa juga justru 10 partai lolos PT. Artinya suara PPP tetap dan Perindo naik. Namu partai-parati di bawah ada yang turun,” tandasnya.

Sementara, Ketua DPP Partai Perindo Arya Sinulingga masih berharap partainya bisa lolos ambang batas parlemen. Harapan itu masih tetap dijaga meskipun berdasarkan hasil quick count atau hitung cepat, Perindo berada di bawah 4 persen.

Arya mengatakan, lembaga survei memiliki margin of error. Artinya masih ada harapan partai lolos ke parlemen DPR.

“Artinya, masih ada harapan untuk mencapai 4 persen karena margin of error-nya 1 persen. Di situ kita berharap untuk Perindo,” ujarnya.

Sebelumnya, Sekjen Perindo Ahmad Rofiq mengatakan, Perindo memiliki tim sendiri yang bertugas menghitung suara.

Menurutnya, hitungan tim internal Perindo, sejauh ini menunjukkan angka positif. “Banyak laporan dari daerah menyebutkan, Perindo mendapatkan suara melampaui 4 persen. Bahkan perolehan kursi di tingkat 2 juga cukup banyak,” ujarnya.

Baca juga : Partisipasi Pemilih Di Iran 96 Persen

Menurut Rofiq, partainya masih akan menunggu hasil rekapitulasi resmi KPU yang baru akan diumumkan pada 22 Mei mendatang. “Kami terus menunggu pengumuman KPU,” tandasnya.

Diketahui, hasil hitung cepat KedaiKOPI menunjukkan, ada sembilan partai lolos PT. Posisi puncak ditempati PDIP (18,97 persen), sementara posisi kedua di tempati Golkar (12,50 persen).

Di posisi juru kunci alias di posisi Ke-9 ada PPP dengan elektabilitas 4,61 persen. Memepet Partai Kabah ada Perindo dengan capaian 3,13 persen. Diprediksi Caleg Dari Buruh Lolos Ke DPR Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) memiliki beberapa kandidat anggotanya terpilih menjadi anggota DPR.

Presiden KSPI Said Iqbal menyebutkan, nama-nama perwakilan buruh yang diprediksi lolos ke Senayan. Seperti, Mirah Sumirat dari Federasi ASPEK, Teguh Widodo dari Federasi Industri Semen, dan Obro Tabroni dari KSPI adalah tiga caleg buruh dari Partai Gerindra.

Ada pula caleg buruh dari PKS Iswan Abdullah untuk Dapil Kepulauan Riau. Para caleg buruh ini merepresentasikan KSPI.

“Yang sudah pasti, ada Bung Obro Tabroni akan menjadi DPR dari Partai Gerindra untuk dapil basis buruh, Kabupaten Bekasi, Purwakarta dan Karawang,” ujar Said saat konferensi pers di Tennis Indoor Senayan, GBK, Jakarta, Rabu (1/5).

Baca juga : BW: Pimpinan KPK Bisa Dijerat Pasal OoJ

“Sepanjang tidak dicurangi, berpeluang besar Mirah Sumirat, begitu pula dengan Iswan Abdullah dari PKS di Kepulauan Riau,” tambahnya.

Dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day kemarin, KSPI dalam aksinya menuntut demokrasi jujur dan adil.

“KSPI yang merupakan tempat mayoritas kaum buruh memiliki kepentingan, memastikan demokrasi itu harus jujur. Pilpres dan Pileg sampai nanti tanggal 22 Mei, dia (KPU) harus jujur,” tegas Said.

Said juga mengingatkan agar penyelenggara sekaligus peserta Pemilu 2019, tidak berbuat curang. “Tidak boleh ada manipulasi data. Tidak boleh merugikan salah satu pihak paslon capres, maupun caleg,” tutupnya.  [SSL/EDY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.