Dark/Light Mode

DPD Intip Dapur KPU

Situng KPU Sulit Dijadikan Kecurangan Sistemik

Rabu, 8 Mei 2019 14:57 WIB
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) dan Ketua Bawaslu Abhan (keempat kanan) menerima kunjungan rombongan DPD di Kantor KPU Jakarta, Rabu (8/5). (Foto: Humas KPU)
Ketua KPU Arief Budiman (tengah) dan Ketua Bawaslu Abhan (keempat kanan) menerima kunjungan rombongan DPD di Kantor KPU Jakarta, Rabu (8/5). (Foto: Humas KPU)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Komite I DPD Benny Rhamdani mengatakan, berbagai isu negatif seputar Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) di Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang beredar di masyarakat, sama sekali tidak benar. 

Berbagai isu negatif tersebut misalnya Situng digunakan sebagai pesanan memenangkan kelompok tertentu, server yang berada di luar negeri, sehingga operator dan petugas Situng yang mempekerjakan orang asing.

Baca juga : Peringati Hari Kartini, KBRI Beijing Suguhkan Makanan Kesukaan Kartini

Sejumlah pihak bahkan meminta Situng dihentikan, karena menganggap sistem tersebut rawan kecurangan.

"Kami diberi kesempatan melihat dapur KPU. Menurut kami, tidak ada alasan Situng dihentikan. Tidak ada untuk pesanan pihak tertentu. Zero persen. Lagi pula, Situng itu hanya guidance (panduan). Jadi, sulit apabila dijadikan pesanan atau untuk kecurangan sistemik,” tutur Benny, dalam kunjungannya ke KPU bersama rombongan DPD, Rabu (8/5).

Baca juga : DPR Akui UU Pemilu Tak Dirumuskan Dengan Baik

Benny meyakini, KPU dan Bawaslu telah bekerja profesional, memberikan yang terbaik bagi bangsa dan negara. “Kalau ingin berbuat curang, kenapa KPU transparan. Situng ini penting sebagai bagian dari ruang rakyat yang partisipatoris,” tandas Benny.

Sementara itu, Ketua KPU Arief Budiman mengatakan, apa yang sesungguhnya terjadi adalah sudah menjadi tugas lembaganya sebagai organisasi independen, berintegritas dan profesional. 

Baca juga : Destinasi Wisata Halal Kudu Tingkatkan Kunjungan Wisman

Dalam kesempatan ini, Ketua Bawaslu Abhan juga turut menerima kunjungan rombongan DPD. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.