Dark/Light Mode

Soal Terima Kekalahan, Mega Ajari Prabowo

Jumat, 10 Mei 2019 07:56 WIB
Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) bertemu Cawapres 01 KH Maruf Amin (kedua kiri) di kediamannya, Kamis (9/5). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)
Ketua Umum PDIP sekaligus Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri (kedua kanan) bertemu Cawapres 01 KH Maruf Amin (kedua kiri) di kediamannya, Kamis (9/5). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden RI ke-5 Megawati Soekarnoputri memberi wejangan kepada Prabowo Subianto. Ketua Umum PDIP itu bilang, kalah menang dalam pemilu itu biasa. Tak perlu sampai ribut-ribut. Agenda Mega seharian kemarin cukup padat.

Jelang tengah hari, Ketua Dewan Pengarah  Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). itu menyambangi Istana untuk bertemu Presiden Jokowi. Jajaran Anggota Dewan Pengarah ikut mendampingi. Beberapa di antaranya adalah Try Sutrisno, Mahfud MD, Buya Syafii Maarif dan Said Aqil Siradj.

Dalam pertemuan itu, Mega melaporkan hasil kerja BPIP. Mega memberikan ucapan selamat kepada Jokowi karena pemilu sudah berjalan dengan baik. Pulang dari Istana, Mega lalu menerima kunjungan Ma’ruf Amin di kediamannya, di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat.

Baca juga : Unggul 12,44 Persen, Jokowi Makin Tinggalkan Prabowo

Ma’ruf tiba di Teuku Umar sekitar pukul 15.10 WIB. Setelannya tak banyak berubah. Mengenakan jas hitam, lengkap dengan sorban dipadu sarung warna hijau. Dalam kunjungan ini, Ma’ruf didampingi putri pertamanya, Siti Ma’rifah.

Turun dari mobil, Ma’ruf langsung disambut Mega yang mengenakan busana batik dan celana warna ungu. Putri Mega, Puan Maharani dan Wasekjen PDIP Ahmad Basarah ikut menyambut Ma’ruf. Setelah berbincang sebentar di depan pintu, Mega lalu mempersilakan Ma’ruf masuk ke dalam rumah untuk melakukan pertemuan tertutup.

Satu setengah jam kemudian, Mega dan Ma’ruf muncul dari balik pintu. Keduanya mengaku membahas banyak hal. Antara lain soal rekonsiliasi dengan Prabowo-Sandi usai penetapan oleh KPU, pada 22 Mei mendatang.

Baca juga : Soal Keturunan Arab, Prabowo Nyerang Hendro

Mega bilang, pertemuan mereka merupakan upaya saling bercerita terkait kunjungannya ke Istana Merdeka, Kamis (9/5) siang.

Sebelum jadi cawapres, Ma’ruf merupakan anggota Dewan Pengarah BPIP. Ma’ruf bilang, meski tak lagi menjadi Dewan Pengarah BPIP, tapi rasanya masih seperti di sana.

Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini mengatakan masih ingin terus memperkuat Pancasila, dan membimbing seluruh elemen bangsa, agar jangan sampai ada yang meninggalkan Pancasila.

Baca juga : Prabowo Dipasok Setan Gundul

“Kalau sampai keluar, ini sangat ber- bahaya. Maka itu, saya mendorong agar kita bersama-sama bekerja di jalur konstitusi. Ini berbahaya kalau dibiarkan, anarkis,” kata Ma’ruf.

Sebab itulah, Ma’ruf dan Megawati mengimbau semua pihak berkomitmen terhadap konstitusi dan sesuai prosedur dalam menyikapi isu-isu pasca pemilu.

Mega mengamini. “Karena kan kita ini negara hukum ya. Sehingga, saya selalu mengatakan semua pihak sebenarnya harus menunggu hasil pemilu, yang akab diumumkan pada 22 Mei nanti. Setelah itu, proses hukum ada tata caranya. Jadi ya, tunggu saja,” kata Mega.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.