Dark/Light Mode

Kadernya Di Probolinggo Kejaring OTT KPK

NasDem Tak Kasih Ampun

Rabu, 1 September 2021 07:20 WIB
Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali. (Foto: Istimewa)
Wakil Ketua Umum NasDem, Ahmad Ali. (Foto: Istimewa)

 Sebelumnya 
Masalah integritas, nilai Jamiluddin, tampaknya menjadi pilihan berikutnya. Akibatnya, beberapa kadernya di legislatif atau jabatan publik lainnya tersandung korupsi.

“Kasus-kasus seperti itu tentu merugikan NasDem, baik untuk kepentingan Pileg dan Pilpres 2024. Sebab ada indikasi kuat, rakyat akan menghukum partai-partai yang kadernya banyak tersandung korupsi,” ujarnya.

Baca juga : OTT Probolinggo, KPK Tersangkakan 22 Orang!

Dia mengingatkan, belakangan ini saja elektabilitas NasDem mengalami tren penurunan. Kalau NasDem tidak segera berbenah, perolehan suara NasDem berpeluang besar akan anjlok pada Pileg 2024.

Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FIKOM IISIP) Jakarta 1996-1999 ini menyarankan, agar Ketua Umum NasDem, Surya Paloh dan anak buahnya harus segera mengambil langkah strategis secara internal. “Menindak tegas kader yang terlibat korupsi tampaknya sudah menjadi keharusan,” ucapnya.

Baca juga : Bupati Probolinggo Yang Di-OTT KPK Punya Harta Rp 10 M, Suaminya Rp 7,3 M

Selain itu, kata Jamiluddin, NasDem juga harus menetapkan standar yang lebih ketat untuk menjaring calon legislatif dan calon pemimpin daerah. Masalah integritas harus menjadi pertimbangan utama, layak tidaknya menjadi caleg dan calon pemimpin daerah. “Hal ini setidaknya dapat meminimalkan perilaku koruptif dari kader NasDem,” ujarnya.

Sebelumnya, KPK menangkap Hasan dan Bupati Tantri terkait jual-beli jabatan kepala desa di wilayahnya. Diketahui, ada delapan orang lainnya yang dijadikan tersangka operasi tangkap tangan KPK. Mereka di antaranya, merupakan beberapa camat dan ASN di wilayah Probolinggo, serta ajudan Hasan Aminuddin. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.