Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Sebelumnya
Sementara Wapres Jusuf Kalla atau JK menyebut hal biasa parpol berpindah koalisi. Dia mengingatkan, koalisi yang terjadi pada 2014. Yang 5 tahun lalu mendukung Prabowo, lalu kemudian mendukung Jokowi.
“Saya bukan peramal. Yang jelas seperti PAN akan menerima siapa saja yang menang. Tentu saja bisa masuk koalisi. 5 tahun lalu juga terjadi seperti itu,” ujar JK di Kantor Wakil Presiden, Senin (13/5).
JK menegaskan, dirinya tidak ikut-ikutan lagi membicarakan format koalisi di masa pemerintahan Jokowi yang akan datang.
Baca juga : Soal Calon Tunggal DGS BI, PDIP Berani Protes Keputusan Jokowi
Terpisah, Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sotindaon mengatakan partainya baru akan menentukan sikap politik terkait koalisi setelah seluruh tahapan Pemilu 2019 usai.
Ia menegaskan, keputusan itu merupakan kewenangan SBY selaku Ketum dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
“Karena pasca seluruh tahapan Pilpres selesai semua partai termasuk yang ada di pihak 01 kan, akan menjadi bebas kembali. Bebas menentukan arah dan sikap politiknya,” ungkap Jansen.
Baca juga : Ayo Dinginkan Suhu Politik
Sementara Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengaku, partainya belum memutuskan untuk pindah haluan ke kapal 01. Demokrat masih fokus menyelesaikan perjuangannya di koalisi Prabowo-Sandi.
“Kalaupun akan ada koalisi, itu dipastikan bahwa Jokowi yang mengajak, bukan TKN,” ujar Ferdinand.
Sementara Gerindra mati-matian bersikukuh bahwa partai-partai di koalisi 02 solid. Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria menyatakan koalisinya solid. [OKT]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya