Dark/Light Mode

Demokrat Tidak Mau Ikut Sinting

Kamis, 16 Mei 2019 05:36 WIB
Komandan Kogasma Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan) saat menggelar pertemuan dengan beberapa tokoh penting, antara lain Ridwan Kamil, Emil Dardak, Nurdin Abdullah,Ganjar Pranowo,  Zulkieflimansyah, Bima Arya, Airin Rachmi Diany, dan yang lainnya di Bogor Jawa Barat, Rabu (15/5). (Foto: Istimewa).
Komandan Kogasma Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (kedua kanan) saat menggelar pertemuan dengan beberapa tokoh penting, antara lain Ridwan Kamil, Emil Dardak, Nurdin Abdullah,Ganjar Pranowo, Zulkieflimansyah, Bima Arya, Airin Rachmi Diany, dan yang lainnya di Bogor Jawa Barat, Rabu (15/5). (Foto: Istimewa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Demokrat punya pendirian tegas. Partai besutan SBY ini bersedia tetap berada dalam barisan Prabowo jika capres-02 tersebut tetap menempuh jalur konstitusional.

Demokrat ogah ikut-ikutan sinting jika menyelesaikan hasil Pemilu ini pakai jalur-jalur haram dan bertentangan dengan kehendak rakyat.

Penegasan itu disampaikan Ketua DPP Partai Demokrat, Jansen Sitindaon. Kata dia, menolak hasil Pemilu boleh-boleh saja. Karena itu memang hak peserta Pemilu yang diatur Undang-Undang.

Baca juga : Dibentak Abang Ojek Online

Hanya saja, menolak hasil Pemilu itu harus dilakukan di depan hukum. Kalau ada kecurangan, ungkaplah sesuai mekanisme yang diatur Undang-Undang. Yaitu dengan menggugat ke Mahkamah Konstitusi (MK).

Jika jalur ini yang digunakan Prabowo-Sandi, Demokrat akan setia mendampingi. “Sepanjang menolak hasil Pemilu itu ditempuh melalui jalan konstitusional, kami, Partai Demokrat, pasti akan dukung,” kata Jansen, usai menjadi saksi rekapitulasi, di Gedung KPU, Jakarta, Rabu (15/5).

Tapi, jika penolakan hasil Pemilu itu ditempuh melalui jalur inkonstitusional, apalagi sampai mengadu-ngadu rakyat di bawah, dan berpotensi memakan korban sesama anak bangsa, Demokrat tidak akan ikut. “Kami, Demokrat, menolak untuk terlibat,” tegasnya.

Baca juga : Nyeret Napi Tindakan Tak Manusiawi

Jansen pun menyarankan agar Prabowo-Sandi tetap menggunakan jalur konstitusional. Dia melihat, masih ada jalan yang bisa digunakan Prabowo-Sandi memperjuangkan diri di Pemilu ini. “Sepanjang masih tersedia jalan konstitusional, mari kita tempuh jalan itu dulu,” ajaknya.

Komandan Kogasma Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono menguatkan. Kata dia, masyarakat saat ini telah resah dan lelah atas semua kegaduhan yang terjadi.

“Perselisihan paham karena beda Capres akan berlarut-larut sampai kapan? Ini nggak perlu,” ujar politisi muda yang akrab disapa AHY ini, saat menggelar pertemuan dengan sejumlah kepala daerah dan tokoh nasional, di Bogor, Jawa Barat, kemarin.

Baca juga : May Day Tidak Harus Bentrok Dengan Aparat

Kepala daerah yang hadir antara lain Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Wagub Jawa Timur Emil Dardak, Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur NTB Zulkieflimansyah, Wali Kota Bogor Bima Arya, Wali kota Tangsel Airin Rachmi Diany, dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.

“Kami kumpul, satukan hati dan pikiran, agar menginspirasi masyarakat yang aktif dalam proses politik. Mudah-mudahan kita semua tempatkan kepentingan bangsa di atas lainnya. Perbedaan identitas jangan justru makin terpecah,” terangnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.