Dark/Light Mode

Tuai Polemik, PKS Cabut Anjuran Poligami Untuk Kader

Kamis, 30 September 2021 20:10 WIB
Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS Surahman Hidayat membacakan pencabutan anjuran poligami kepada kadernya, Kamis (30/9). (Foto: PKS.id)
Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS Surahman Hidayat membacakan pencabutan anjuran poligami kepada kadernya, Kamis (30/9). (Foto: PKS.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Program Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang menyarankan kadernya yang mampu agar berpoligami dengan janda demi menyejahterakan anak yatim korban Covid-19, menuai polemik. Setelah menjadi perbincangan dan menimbang berbagai masukan, PKS akhirnya mencabut anjuran ini.

"Dengan mengedepankan prinsip transparan, akuntabel, dan responsif terhadap berbagai masukan masyarakat, maka Tazkirah Nomor 12 Tentang Solidaritas Terdampak Pandemi yang salah satu poinnya anjuran berpoligami bagi anggota PKS laki-laki yang telah mampu dan siap beristri lebih dari satu, dicabut," kata Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS Surahman Hidayat dalam keterangannya, Kamis (30/9).

"Setelah kami mendapat berbagai masukan dari pengurus, anggota dan masyarakat secara umum, kami memutuskan untuk mencabut anjuran poligami tersebut. Kami memohon maaf jika anjuran ini membuat gaduh publik dan melukai hati sebagian hati masyarakat Indonesia," tutur Surahman.

Baca juga : Pemkab Taput Datangkan 1.000 DosisVaksin Sinopharm Untuk Pelajar

Menurut Surahman, niat dan fokus PKS saat ini ingin meringankan beban ekonomi masyarakat yang terdampak pandemi, terutama anak-anak yatim.

"Perhatian utama kami sat ini adalah membantu meringankan kesulitan ekonomi masyarakat akibat terdampak pandemi. Dengan membagikan 1,7 juta paket sembako bagi masyarakat yang kesulitan ekonomi. Kami turun tangan dengan program yang benar-benar dibutuhkan oleh masyarakat," ungkapnya.

PKS, ditegaskannya, sagat terbuka menerima masukan dari berbagai pihak. "PKS mengucapkan terima kasih atas masukan, kritik dan saran dari semua pihak. Inj merupakan bentuk perhatian yang besar dari publik terhadap jalannya organisasi partai ini," pungkasnya.

Baca juga : Golkar: Kasus Azis Urusan Pribadi, Bukan Partai

Sebelumnya, PKS bikin program namanya Solidaritas Tiga Pihak. Salah satu bentuknya mengizinkan kadernya berpoligami dengan janda.

"Anggota laki-laki yang mampu dan siap beristri lebih dari satu mengutamakan pilihannya kepada aromil (janda) atau awanis," begitu bunyi program Solidaritas Tiga Pihak poin B nomor 8 seperti dilihat, Kamis (30/9).

Program Solidaritas Tiga Pihak ditandatangani Ketua Dewan Syariah Pusat (DSP) PKS Surahman Hidayat pada 16 Safar 1443 Hijriah atau 23 September 2021.

Baca juga : Olah Sampah Organik, PHI Luncurkan Program Budidaya Lalat Hitam

Surahman membenarkan PKS membuat program ini. Salah satu alasan program dibuat karena pandemi covid-19. Menurut Surahman, banyak kader laki-laki PKS yang telah berkeluarga wafat akibat covid-19. 

"Itu kader yang wafat, mudah-mudahan syahid, di atas 500 orang," tuturnya.

Program tersebut bukan hal baru di PKS. Dia menekan program Solidaritas Tiga Pihak hanya bersifat imbauan. Surahman menambahkan, program ini dibedah tim khusus, yaitu Komisi Bina Keluarga Sakinah yang mayoritas anggota tim merupakan kader perempuan PKS. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.