Dark/Light Mode

Daripada Recoki Partai Demokrat AHY

Jenderal Moeldoko Disaranin Bikin Partai Anyar Aja Daaah

Senin, 4 Oktober 2021 07:25 WIB
Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra, dalam konfrensi pers bertajuk ‘Demokrat berkoalisi dengan Rakyat VS Moeldoko Berkoalisi dengan Yusril’, di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Minggu (3/10/2021). (Foto: Humar Partai Demokrat)
Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra, dalam konfrensi pers bertajuk ‘Demokrat berkoalisi dengan Rakyat VS Moeldoko Berkoalisi dengan Yusril’, di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Minggu (3/10/2021). (Foto: Humar Partai Demokrat)

RM.id  Rakyat Merdeka - Partai Demokrat pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terus menekan kubu Kongres Luar Biasa (KLB) yang dipimpin Moeldoko. Kepala Staf Kepresidenan (KSP) itu disarankan membuat partai baru.

“Kami mengingatkan kepada KSP Moeldoko, tempuhlah cara-cara demokratis dan beradab. Jika memang berambisi jadi Presiden, dirikanlah partai sendiri,” ujar Juru Bicara Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Herzaky Mahendra, dalam konfrensi pers bertajuk ‘Demokrat berkoalisi dengan Rakyat VS Moeldoko Berkoalisi dengan Yusril’, di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, kemarin.

Baca juga : Demokrat Bukan Seperti Kacang Lupa Kulitnya Lho

Pernyataan ini merupakan reaksi atas gugatan kubu Moeldoko terhadap Anggaran Dasar danAnggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Demokrat ke Mahkamah Agung (MA) melalui dengan pengacara top, Prof Yusril Ihza Mahendra. Kubu AHY meyakinkan publik, pihaknyalah yang sah atas kepengurusan kepemilikan Partai Demokrat.

Tampil tunggal di konfrensi pers, Herzaky menyarankan, agar mantan Panglima TNI itu membuat partai baru, seperti para pimpinan militer lainnya yang terjun di politik. Misalnya Jenderal (Purn) Edi Sudrajat yang mendirikan Partai Keadilan dan Persatuan (PKP).

Baca juga : Syarief Hasan: Perayaan HUT Demokrat Kubu Moeldoko Rusak Etika Demokrasi

Kemudian, Jenderal (Purn) Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang mendirikan Partai Demokrat, Jenderal (Purn) Wiranto di Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan Letnan Jenderal (Purn) Prabowo Subianto yang membangun Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

“Itulah sejatinya jenderal, mendayagunakan kemampuan dan sumber daya yang dimilikinya untuk tegak berdiri di atas kaki sendiri. Dirikanlah partai sendiri. Jangan mengganggu partai orang lain,” tegasnya.

Baca juga : AHY: Bersikap Kritis Bukan Berarti Lawan Pemerintah

Kepala Badan Komunikasi Strategis (Bakomstra) Partai Demokrat ini menegaskan, dinamika politik partainya mulai dari AD/ART hingga pengangkatan AHY secara aklamasi melalui Kongres V Partai Demokrat, Maret 2020 itu adalah sah.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.