Dark/Light Mode

Sindir Anak Buah Moeldoko, Demokrat : Orang Kalap Sering Silap

Kamis, 14 Oktober 2021 18:09 WIB
Direktur Eksekutif Partai Demokrat Sigit Raditya
Direktur Eksekutif Partai Demokrat Sigit Raditya

RM.id  Rakyat Merdeka - Direktur Eksekutif Partai Demokrat Sigit Raditya mengingatkan agar pihak KLB ilegal dibawah pimpinan KSP Moeldoko tidak mendiskreditkan Menko Polhukam Mahfud MD yang menyatakan bahwa gugatan Yusril terhadap Partai Demokrat sia-sia.

Sigit menanggapi pernyataan anak buah Moeldoko, Isnaini Widodo yang meminta Mahfud MD agar tak mencampuri urusan Moeldoko dan Demokrat. 

Baca juga : Pengamat: Ketinggalan Zaman, Kalah Sama TNI-Polri!

"Orang kalap sering silap, mereka mengabaikan fakta bahwa ini bukan konflik internal Partai Demokrat," kata Sigit dalam keterangan persnya kepada Warta Ekonomi, Kamis (14/10/2017).

Ia menegaskan bahwa tidak ada frasa "konflik internal" karena Partai Demokrat solid, akan tetapi akibat ulah Moeldoko yang memaksakan diri menjadi Ketua Umum Ilegal Partai Demokrat dan seolah-olah diterima oleh partai bintang mercy itu.

Baca juga : Jepang Pasang Kuda-kuda Hadapi Militer Tirai Bambu

"Internal Partai Demokrat solid. Sejak awal Ketum AHY sudah menegaskan bahwa yang terjadi adalah upaya pihak eksternal dibawah pimpinan Moeldoko untuk mengkudeta Partai Demokrat. Isnaini sendiri sudah diberhentikan dari Partai Demokrat, jadi tidak pantas menyebut diri sebagai bagian internal partai."

Sigit menambahkan sikap sok mengatur dari anak buah Moeldoko terhadap Menko Polhukam agar tidak menyatakan pendapat, tidak masuk akal.

Baca juga : Anak Buahnya Smackdown Demonstran, Kapolda Banten Minta Maaf

Pernyataan dia ini menunjukkan karakter asli anak buah Moeldoko yang pada dasarnya tidak rasional dan tidak demokratis. Padahal sebagai ahli hukum tata negara, Prof. Dr. Mahfud MD sedang menjalankan tugas intelektualnya. 

"Apalagi beliau juga bertanggung jawab atas stabilitas politik nasional sebagai Menko Polhukam, sehingga wajar beliau menjelaskan pada publik bahwa gugatan dan judicial review ini hanya membuat kegaduhan yang tidak perlu," jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.