Dark/Light Mode

Setelah Ketemu PKS, Anies-Imin Plong

Rabu, 13 September 2023 08:28 WIB
Anies Baswedan (kedua kiri) bersama Muhaimin Iskandar (kedua kanan) saat menyambangi DPP PKS, di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (12/9). (Foto: Twitter Cak Imin)
Anies Baswedan (kedua kiri) bersama Muhaimin Iskandar (kedua kanan) saat menyambangi DPP PKS, di Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan, Selasa (12/9). (Foto: Twitter Cak Imin)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasangan Capres Anies Baswedan dan Cawapres Muhaimin Iskandar atau Cak Imin akhirnya bisa bernafas lega alias plong. Dukungan PKS terhadap Anies-Imin sudah tidak setengah hati lagi. Kepastian ini didapat setelah Anies-Amin datang dan bertemu para petinggi PKS.

Kemarin, Anies dan Imin bersamaan menyambangi Kantor DPP PKS di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Selain datang bersama, pasangan yang deklarasi sebagai Capres-Cawapres ini pada Sabtu (2/9), juga kompak mengenakan pakaian yang serasi. Keduanya sama-sama mengenakan kemeja putih dengan celana hitam.

Kehadiran keduanya disambut langsung Presiden PKS Ahmad Syaikhu dan Sekjen Habib Aboe Bakar Alhabsyi yang sudah menunggu di depan pintu. Turut menyambut juga Wasekjen PKS Ahmad Fathul Bari, Jubir PKS Pipin Sopian, dan M Kholid.

Pertemuan antara Anies-Imin dengan PKS ini merupakan pertama kali sejak keduanya menggelar deklarasi di Hotel Yamato, Surabaya, Sabtu (2/9). Karena dalam peresmian itu, PKS yang mengaku masih berada di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) memilih absen. Tak hanya absen di acara deklarasi, PKS juga tidak nongol saat NasDem-PKB bertemu di Gedung NasDem Tower dalam rangka membahas tim pemenangan untuk Pilpres 2024

PKS mengaku, alasannya tidak hadir di dua momen penting itu karena belum adanya keputusan dari sikap partai soal dipilihnya Cak Imin sebagai Cawapres. Selama ini, PKS sudah memutuskan untuk mendukung Anies sebagai Capres, sedangkan Cawapres tidak pernah disinggung soal Imin. 

Setelah sikap politik PKS itu dianggap ambigu, akhirnya partai yang berada di luar pemerintahan itu menentukan sikap. PKS mengundang Anies dan Imin untuk datang ke Kantor DPP PKS. Undangan itu untuk berkenalan langsung kader PKS dengan Imin yang sudah ditunjuk sebagai pendamping Anies di Pilpres 2024. 

Baca juga : Hari Ini Ketemu PKS, Imin Ngarep Kabar Baik

Syaikhu yang menerima langsung kunjungan Anies-Imin mengaku senang dan bersyukur. Persepsi negatif bahwa PKS dan PKB tidak bisa bersatu, hanya mitos. "Kita semakin erat dan semakin punya chemistry. Mudah-mudahan dengan apa yang digambar saat ini betul-betul sesuai dengan yang diharapkan dari koalisi ini," tuturnya.

Hasil pertemuan antara Anies-Imin dengan petinggi tiga partai koalisi akan disampaikan kepada Majelis Syuro PKS. Syaikhu menyebut keputusan majelis tertinggi di DPP PKS itu akan disampaikan dalam waktu dekat.

"PKS bukan hanya mengucapkan ahlan wasahlan wamarhaban, tapi juga berharap agar koalisi ini bisa menyelesaikan keterbelahan di tengah masyarakat," tegasnya.

Dalam kunjungan itu, PKS menyajikan berbagai makanan dengan warna oranye dan hijau. Namun, tidak ada yang berwarna biru. "Saya tadi sudah menyajikan barang kali makanan ini sebenarnya pesanan Pak Ahmad Ali ini," kata Syaikhu.

"Saya ditelepon secara khusus oleh beliau. 'Apa ini ya bang yang mau disiapkan?' Biasanya PKS kambing, ya sudah disiapkan kambing," kata Syaikhu, menambahkan.

"Cuma saya mohon maaf nih kepada Pak Ali (Ahmad Ali) dan jajaran NasDem kalau tadi penyajiannya seperti itu adanya. Saya coba berusaha melengkapi dengan berbagai cita rasa, tapi cari tadi sambel-sambelnya yang warna biru nggak ada, ada yang warna hijau ada yang warna oranye," selorohnya.

Baca juga : Hari Ini Ke KPK, Imin Tanpa Beban

Syaikhu mengatakan selain sambal, juga ada sajian buah-buahan berwarna orange dan hijau. Dia menuturkan tidak ada maksud untuk meninggalkan Partai NasDem, lantaran tidak adanya makanan berwarna biru dalam sajian kunjungan itu.

Sementara, Waketum NasDem Ahmad Ali mengaku tidak masalah jika tidak ada warna biru dalam sajian itu. "Jadi tidak perlu NasDem juga selalu, tidak perlu tampil, yang penting cita-cita, harapannya bisa terwujud. Nah kalau sama-sama ada biru di situ rasanya ada biru yang meninggalkan kita," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Anies memuji PKS sebagai sahabat yang bersamanya sejak membangun Jakarta hingga membentuk koalisi Pilpres 2024 tahun lalu. "Perjalanan bersama PKS sudah sangat panjang. Semoga ke depan semakin dimudahkan," ucap Anies.

Ia pun membawakan sebuah pantun di depan elite tiga partai. "Kata bijak orang berilmu, buat pikiran tak pernah buntu. Kami datang membawa tamu, semoga PKS membuka pintu," tutur Anies, disambut tepuk tangan yang hadir.

Anies kembali membawakan pantun yang melambangkan harapan dan keinginannya agar PKS tetap berada di dalam Koalisi Perubahan. "Pakai baju warna biru, dikasih motif rupa-rupa. PKB memang teman baru, tapi PKS takkan terlupa," goda Anies.

Sedangkan Imin yang ikut memberikan sambutan menegaskan, PKB dan PKS tidak akan pernah mengedepankan politik identitas. Sekalipun kedua partai berada dalam koalisi yang sama."Kita sudah punya track record di DPR bersama PKS. Tidak pernah mengedepankan politik identitas, tapi kita tidak bisa melepas dari identitas masing-masing," kata Wakil Ketua DPR ini.

Baca juga : Ucapkan Selamat Ke Anies-Imin, AHY Berjiwa Besar

Imin menjawab pertanyaan apakah tidak ada kekhawatiran jika PKB dan PKS dalam satu koalisi, menjadi promotor politik identitas. "Jadi kita punya identitas masing-masing, identitas saya dari Jawa Timur, Pak Syaikhu dari Jawa Barat. KTP nya sama-sama Jakarta barang kali. Itu identitas kita," jawab Imin, santai.

Ketum PKB itu membantah, bila PKB dan PKS selama Pemilu Presiden kerap menggunakan politik identitas. Meski begitu, ia menyebut jika kedua partai memang memiliki identitas yang dapat memperkuat Indonesia.

"Kami di DPR bertahun-tahun dan kami sama-sama tidak pernah mengadu identitas, tetapi kami mempunyai identitas masing-masing yang Insyaallah akan menjadi kekayaan dan perbedaan itu memperkaya, perkuat kebinekaan Indonesia," jelasnya.

Imin pun mengucapkan selamat tinggal untuk perbedaan di masa lalu. Ia mengajak untuk sama-sama menyongsong masa depan. "Good bye masa lalu, perbedaan-perbedaan yang nggak penting. Kita songsong masa depan untuk cepatnya terwujud pembangunan yang adil makmur dan sejahtera," ajaknya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Rabu (13/9), dengan judul “Setelah Ketemu PKS, Anies-Imin Plong”

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.