Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Cycling de Jabar Jadi Ajang Persiapan Atlet Jelang Kejurnas Balap Sepeda 2024
- Man. City Vs Man. United, The Citizens Mau Pecahkan Rekor
- Rinov Dan Pitha Melaju, Putri KW Angkat Koper
- Gagal Di Malaysia Masters, Putri KW Langsung Tatap Indonesia Open
- Alasan Spanyol Akui Negara Palestina, Tolak Dicap Kawan Teroris Oleh Netanyahu
Rintis Pengolahan Big Data Pemilu
Satuan Kerja KPU Kudu Jamin Keamanan Siber
Senin, 25 September 2023 06:45 WIB
Sebelumnya
Cassandra mengatakan, penting bagi publik untuk memahami cara menggunakannya, memprosesnya untuk membantu penyelenggara pemilu dalam mengambil keputusan.
Kata dia, ada tiga jenis data, yaitu terstrutur, semi terstruktur dan tidak terstuktur. “Ini untuk membantu kita mengambil keputusan,” kata dia.
Baca juga : IESR Dan Ford Foundation Serukan Pemusatan Keadilan Kemitraan Transisi Energi
Sedangkan, Ketua Asosiasi Big Data dan Artificial Intelligence (AI) Rudi Rusdiah mengatakan, pengolahan big data pemilu saat ini lebih memungkinkan. Sebab, saat ini penggunaan komputer ada di banyak tempat yang ditunjang dengan ketersediaan jaringan internet yang makin meluas.
“Itu mendukung hal tersebut, sehingga dapat membentuk big data,” katanya.
Baca juga : Lebih Dari Satu Abad, Gereja Di Kupang Kini Punya Sertipikat
Menurut Rudi, dalam perhelatan pesta demokrasi di era transformasi digital seperti saat ini, termasuk di berbagai negara maju, tantangan yang diperhitungkan terkait dengan keamanan siber.
Dia mencontohkan, kasus politik identitas atau strategi politik yang mengeksploitasi isu suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di ruang siber terjadi saat Pemilu Amerika Serikat 2020.
Baca juga : IDAI Bantah Galon Polikarbonat Sebabkan Kelenjar Prostat Janin dan Diabetes
“Kala Pemilu di Amerika Serikat pada 2020, salah satu kandidat Presiden yaitu Donald Trump menyuarakan isu supremasi kulit putih,” kenang dia.
Dia mengatakan, pembahasan SARA tidak berhenti saat kampanye langsung, tapi juga berlangsung di media sosial (medsos) yang notabene-nya ruang digital. Akhirnya, terjadi cukup banyak konflik yang terjadi setelahnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya