Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Disampaikan Gubernur Lemhannas
Risiko Friksi Koalisi Pemerintah Bakal Tinggi
Kamis, 5 Oktober 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Risiko tertinggi pada Pemilu 2024 adalah friksi politik koalisi Pemerintah. Temuan tersebut merupakan hasil kajian risiko-risiko lain dalam kontestasi pemilu tahun depan.
Hasil kajian tersebut disampaikan Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto. Awalnya, Andi diminta membuat kajian risiko terkait dinamika politik oleh Presiden Jokowi yang hasil kajiannya disampaikan secara rutin.
Baca juga : Jika Duet Ganjar-Andika Muncul, Kontestasi Pilpers Bakal Makin Menarik
Menurut Andi, ada empat risiko yang dikaji terkait dinamika politik di Tanah Air. Yaitu, kajian risiko global dan nasional dari sisi politik dan ekonomi, kajian risiko Papua, hingga risiko di bidang demokrasi. Hasilnya, risiko friksi politik bahkan lebih besar dibandingkan dengan risiko keamanan.
“Diperkirakan risikonya semakin tinggi, saat masuk pencalonan di pertengahan Oktober dan kampanye awal November. Diperkirakan, risikonya di akhir Desember-Januari itu akan berada di skor 4-5,” jelas Andi.
Baca juga : RI Jadi Tujuan Investasi Properti Terbaik Dunia
Sayangnya, Andi tidak bisa menjelaskan secara detail risiko tersebut mengingat kajiannya tertutup. Andi hanya bilang, ada risiko terkait dengan penyelenggaraan pemilu, digital demokrasi terkait media sosial, dan risiko pelibatan asing.
Sementara, Deputi Bidang Dukungan Teknis Komisi Pemilihan Umum (KPU) Eberta Kawima mengatakan, upaya KPU mengantisipasi gangguan dan krisis pada proses pemilu dengan memaksimalkan dan pemanfaatan teknologi informasi (TI). Kata dia, maksimalisasi TI sebagai upaya tidak mengulang petaka pada pemilu 2019.
Baca juga : Kemenpora Kucurkan Rp 399 M untuk Piala Dunia U-17, Erick: Bukti Pemerintah Hadir
Yaitu, penyelenggara di tingkat Tempat Pemungutan Suara (TPS) atau Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) memikul beban berat sehingga mengalami kelelahan dan sebagian meninggal dunia.
“Kami berharap (TI) ini mampu mengefisiensikan dan mengefektifkan kerja-kerja penyelenggara,” jelas Eberta dalam keterangannya, kemarin.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya