Dark/Light Mode

Pemilu Semakin Panas, Hati Harus Lebih Dingin

Selasa, 19 Desember 2023 08:14 WIB
Dari kiri: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, dalam debat Capres, di KPU, Selasa malam (12/12). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Dari kiri: Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan, dalam debat Capres, di KPU, Selasa malam (12/12). (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Suhu politik usai debat Capres semakin panas. Aksi saling sindir dan saling serang antarkubu, semakin tak terhindarkan. Tak hanya para Capres dan Cawapres yang melontarkan sindiran, para pendukung juga. Menghadapi situasi ini, rakyat diimbau tak ikut-ikutan panas. Hati harus lebih dingin agar Pemilu berjalan aman dan damai. 

Suhu politik yang memanas itu mulai terasa sejak para Capres yaitu Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo, saling beradu gagasan di di acara Debat Capres, di KPU, Selasa malam (12/12/2023). Usai debat, para Capres ternyata masih saling melontarkan serangan udara. Aksi saling balas terus terjadi.

Banyak isu yang dijadikan bahan saling serang. Mulai dari putusan etik Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MK), capres obral janji, pemilihan orang dalam (ordal), pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, sampai kejelasan sikap seorang Capres terhadap pemerintahan saat ini.

Baca juga : Wujudkan Pemilu Damai, Kominfo Bentuk Satgas Anti Hoaks

Padahal, setelah debat resmi di KPU, para Capres sempat terlihat akrab. Mereka bersalaman, berfoto bareng, dan bergandengan sambil tersenyum. Namun, setelah itu, ternyata “debat” kembali terjadi, dengan isu yang lebih luas.

Para timses dan para pendukung Capres ikut memanas-manasi. Usai debat itu, mereka semakin ribut. Tema yang diributkan beragam. Mulai dari gaya komunikasi para Capres, jawaban para Capres saat menanggapi pertanyaan, hingga sindiran yang dilontarkan para Capres kepada para lawannya. Tak luma, para pendukung Capres ini mengklaim bahwa jagoan mereka yang paling unggul dan paling baik.

Saling serang itu terjadi di berbagai forum. Baik dalam diskusi, saat deklarasi, saat wawancara dengan wartawan, dan juga di dunia maya. Di Twitter (X), ada beberapa kata kunci yang masih nangkring di trending topic yang menjadi senjata untuk saling serang. Seperti Wakanda No More, Indonesia Forever, yang dicetuskan Anies saat memberikan kata penutup dalam debat. Ada juga sindiran "Mas Anies... Mas Anies.," sebagai sindiran untuk kubu Anies-Cak Imin. 

Baca juga : Harga Cabe Makin Pedas, Presiden Turun Tangan

Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menyebut, pertarungan di Pilpres 2024 lebih terasa di dunia maya. Masing-masing kubu memanfaatkan dunia maya untuk menyakinkan masyarakat. "Medsos dengan berbagai fitur video seperti TikTok sangat kuat untuk mempengaruhi (masyarakat),” kata Lolly, di Jakarta, Senin (18/12/2023).

Lolly lalu mengimbau, masyarakat perlu memanfaatkan tahapan kampanye untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya. Dalam mencari informasi tersebut, masyarakat juga perlu mengetahui apa yang menjadi bagian pelanggaran Pemilu.

Kalau menemukan dugaan pelanggaran, bisa melaporkan kepada Bawaslu. “Tetapi kita perlu tahu dulu yang melanggarnya apa? Kita tahu bagaimana melaporkannya dan ketiga tahu mekanismenya,” kata Lolly.

Baca juga : Pj Gubernur Sumsel Paparkan Penanganan Karhutla di COP 28 Dubai

Lolly kembali mengingatkan, dunia digital saat ini sangat memberikan pengaruh yang besar dalam menyampaikan informasi. Karena itu, ia berharap, masyarakat bisa tetap tenang dan berhati dingin. Jangan terpancing saat menerima informasi.

"Dunia digital sangat kuat pengaruhnya, tetapi saringannya masih kurang. Karena itu, perlu untuk tahu dan tidak terpancing meneruskan informasi yang tidak benar. Kita perlu aware situasi pelanggaran di sekitar kita,” ujarnya.

Artikel ini tayang di Harian Rakyat Merdeka, edisi Selasa (19/12), dengan judul “Pemilu Semakin Panas, Hati Harus Lebih Dingin

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.