Dark/Light Mode

Visi-Misi Ganjar-Mahfud Dibedah Di Unhas

Minggu, 14 Januari 2024 08:03 WIB
Menko Polhukam sekaligus Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menghadiri Bedah Gagasan dan Visi Calon Pemimpin Bangsa di Aula A.P Pettarani, Universitas Hasanuddin Unhas Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/1/2024). Foto: Istimewa
Menko Polhukam sekaligus Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menghadiri Bedah Gagasan dan Visi Calon Pemimpin Bangsa di Aula A.P Pettarani, Universitas Hasanuddin Unhas Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/1/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menko Polhukam sekaligus Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 3 Mahfud MD menghadiri Bedah Gagasan dan Visi Calon Pemimpin Bangsa di Aula A.P Pettarani, Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (14/1/2024).

Memakai jaket yang khas dengan berbagai patch program miliknya, Mahfud memaparkan visi misinya di depan guru besar, dekan, dosen, pimpinan perguruan tinggi, serta mahasiswa dari berbagai universitas di Makassar.

"Visi itu nggak cukup dikenali dari bacaan. Kalau anda mau memilih, visi misi itu dikaitkan dengan pengalaman hidup dan track record sang calon," pesan Mahfud mengawali paparannya.

Visi dan misi calon, harus sesuai dengan laku hidup, sikap, kebijakan calon selama perjalanan hidupnya. "Orang yang bermewah-mewah, tapi mencitrakan sederhana, Mau menegakkan hukum, tapi perjalanan hidupnya tidak pro penegakan hukum, akan menegakkan HAM, tapi apa benar bersih dari HAM. Mau memberantas korupsi, tapi apa benar dia bebas korupsi?" tuturnya.

Baca juga : Perindo Sesalkan Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud Di Banyumas Berakhir Ricuh

Pada intinya, lanjut Mahfud, tidak ada pertentangan antara visi melanjutkan dan perubahan. Sebab, melanjutkan itu juga harus mengubah. Mengubah juga tidak bisa seutuhnya.

"Kalau dalam agama Islam itu ada kaidah, memelihara yang lama yang baik, dan membangun yang baru yang lebih baik. Memang harus jalan tengah," tuturnya.

Secara spesifik, Cawapres dari Ganjar Pranowo ini ingin menjadikan hukum sebagai panglima untuk mensejahterakan rakyat. Diakui mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini, hukum kita compang-camping dalam pembuatan dan pelaksanaannya. Indeks persepsi korupsi turun, akibatnya angka kemiskinan 9,7 persen.

"Kalau ingin Indonesia Emas 2045, syaratnya pertumbuhan ekonomi rata-rata 6 sampai 7 persen. Saya diskusi dengan banyak ahli, caranya berantas korupsi, pangkas birokrasi bertele-tele dari pusat hingga ke daerah, berangus mafia di banyak sektor. Penegakan hukum ke atas. Perlindungan hukum untuk kalangan bawah rakyat kecil," paparnya.

Baca juga : TPD Jelaskan Kronologis Kericuhan Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud Di Banyumas

Dia lantas menguraika 21 unggulan program Ganjar-Mahfud. Dari mulai buruh naik kelas, kesejahteraan guru ngaji, marbot masjid, guru agama, hingga KTP sakti yang bisa digunakan untuk asuransi kesehatan dan bantuan sosial yang presisi. Lalu ada kuliah gratis TNI dan Polri dan memastikan Bansos, yang kata Mahfud bukan hadiah Presiden, berlanjut.

"Lantas satu keluarga miskin sekolah sarjana. Satu desa satu Faskes dan Nakes, SMK gratis langsung kerja, internet gratis yang cepat dan daya jangkaunya luas dan program kebutuhan dasar lainnya," paparnya.

Visi dan kepala Mahfud pun lantas dibedah oleh panelis yang semuanya Guru Besar Unhas, seperti Prof. Marzuki DEA, Prof. Tasrief Surungan, dan Prof. Amran Razak. Selain itu, sejumlah mahasiswa semangat bertanya kepada Mahfud tentang visi pemberantasan korupsi, penegakan hukum, keberadaan KPK, hingga isu pendidikan.

Salah satunya, Mahfud menjawab tegas, bahwa kepercayaannya kepada KPK mulai berkurang. Namun dia tak setuju KPK dibubarkan. KPK bisa bekerja dengan efektif asalkan Undang-Undangnya dikembalikan seperti dulu.

Baca juga : Imin-Gibran-Mahfud Mulai Asah Kekuatan

Jawaban Mahfud itu langsung disambut riuh suara mahasiswa serta tepuk tangan yang menggema.

"KPK harus kembali marwahnya. Ganjar-Mahfud berkomitmen memperkuat fungsi KPK. Agenda kita pertama revisi Undang-Undang KPK, kembalikan ke yang lama dengan proses seleksi yang tidak perlu terlalu banyak melibatkan anggota DPR," tandasnya.

Rektor Unhas Prof. Jamaluddin Jompa mengapresiasi Mahfud yang baru satu-satunya calon yang datang ke Unhas. Unhas, kata dia, ingin membedah lebih dalam lagi visi calon pemimpin bangsa.

"Kami bersyukur, Unhas amat serius menjalankan syarat agar ikut mencerdaskan warga. Kampus bisa jadi ajang dan tempat bedah kepala dalam kerangka akademik. Kita semua berkontirbusi penguatan NKRI, untuk Indonesia bahagia," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.