Dark/Light Mode

Soal Aksi Akademisi, Mahfud: Makin Direpresi, Gelombang Makin Tinggi

Selasa, 6 Februari 2024 13:38 WIB
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. (Foto: TPN Ganjar-Mahfud)
Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD. (Foto: TPN Ganjar-Mahfud)

RM.id  Rakyat Merdeka - Cawapres nomot urut 3, Mahfud MD menyayangkan upaya intimidasi dan pembungkaman suara kampus dan akademisi yang mengawal Pemilu dan demokrasi, serta pemerintahan beretika.

"Semakin ditekan perguruan tinggi dan para akademisi ini, semakin menggelombang gerakan moral ini," kata Mahfud, saat forum Tabrak Prof di Koat Kopi Senturan, Sleman Yogyakarta, Senin (5/2/2024).

Baca juga : Mahfud Mundur, Untung Apa Buntung

Mahfud mendapat laporan informasi pemaksaan dan intimidasi kampus-kampus dan akademisi yang belakangan mulai muncul melakukan seruan moral. Laporan tersebut datang dari beberapa rektor. Mereka disuruh membuat pernyataan yang menyatakan bahwa Presiden Jokowi negarawan, baik, berhasil mengatasi krisis, dan Pemilu berjalan baik dan sebagainya. 

"Itu ada beberapa rektor yang disuruh. Sehingga ada yang membuat pernyataan senada, sesuai template pesananan, ada yang samar-samar. Lalu ada yang tidak mau seperti Rektor Universitas Unika Soegijapranata Semarang, memberi tahu kami," tuturnya.

Baca juga : Relawan Alumni dan Akademisi se Indonesia Deklarasi Dukung Prabowo Gibran

Mahfud menilai, pengkondisian seperti ini tidak sehat dalam demokrasi. Sebab, membuat tandingan-tandingan seperti ini dapat memecah belah masyarakat, dan memecah belah kampus serta akademisi. "Kebebasan dan mimbar akademik, harus dihormati. Bahkan di zaman Soeharto yang otoriter pun kebebasan mimbar akademik masih relatif cukup didengarkan dan berwibawa," ujar Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta ini.

Mahfud pun bangga dengan sejumlah kampus dan guru besar yang berani menyatakan sikap. Khususnya yang bermula dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta dan UII.

Baca juga : Survei Litbang Kompas: Mahfud MD Paling Memuaskan Di Debat Pilpres Keempat

Mahfud yakin gerakan ini akan semakin menggelinding dan diikuti kampus, guru besar, akademisi, dan intelektual berintegritas lainnya.

"Saya bangga, aksi kampus di Yogyakarta dalam penyelematan demokrasi. Saya tidak khawatir karena sudah 59 perguruan tinggi yang menyatakan sikap. Mari kita berterima kasih kepada mereka," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.