Dark/Light Mode

Hasan Nasbi Di Podcast Ngegas RM

Prabowo di Depan Garis Finish

Rabu, 7 Februari 2024 08:01 WIB
Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi (tengah) saat menjadi narasumber Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Jakarta Selatan, Selasa (6/2). (Foto: Fitri/RM)
Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi (tengah) saat menjadi narasumber Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Jakarta Selatan, Selasa (6/2). (Foto: Fitri/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seminggu menjelang pencoblosan, kubu 02 optimis bisa memenangi pertarungan Pilpres 2024. Jika diibaratkan balapan, kubu 02 menyebut, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sudah berada di depan garis finish.

Optimisme ini diungkapkan Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, saat menjadi narasumber Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka, di Gedung Graha Pena, Jakarta Selatan, Selasa (6/2/2024). Podcast dipandu dua redaktur Rakyat Merdeka, Ujang Sunda dan Siswanto.

Menurut Hasan, kemenangan Prabowo-Gibran sudah di depan mata. "Kita itu sudah di siratal mustaqim, jalan yang lurus, menuju finish. Kalau kita sudah nggak ada tikungan lagi, karena sudah jauh di depan, dan di depan sudah finish," ucapnya.

Sedangkan dua Capres-Cawapres lain, yaitu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD, menurut Hasan, masih salip-salipan dan menghadapi beberapa tikungan lagi. Karenanya, kata Hasan, 01 dan 03 terkadang harus banting setir atau bahkan ngepot-ngepot.

"Kalau kita nggak perlu banyak atraksi lagi. Karena sudah di depan garis finish," imbuhnya.

Baca juga : Ketua KPU Jangan Ngawur

Untuk persiapan menghadapi pencoblosan, kata Hasan, TKN hanya tinggal mengamankan para saksi di seluruh tempat pemungutan suara (TPS). Sedangkan dua kontestan lain masih berharap keajaiban. "Mereka berharap kejutan atau mendesain kejutan,” ucapnya.

Dia pun yakin, di sisa waktu ini, kejutan yang diharapkan 01 dan 03 tidak akan terjadi. “Menurut saya nggak ada kejutan lagi. Kita sudah jalan lurus menuju finish," ucapnya.

Mengenai putusan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) yang menjatuhi sanksi peringatan keras ke KPU yang dianggap melanggar etik dalam tata kelola kepemiluan saat menerima pendaftaran Gibran sebagai Cawapres, Hasan menganggap hal itu tidak perlu dikhawatirkan. Dia paham, hal itu akan dikapitalisasi oleh 01 dan 03 untuk menyerang Prabowo-Gibran. Namun, dia menganggap, serangan itu tidak akan berat.

Menurut Hasan, ini bukan pertama kali 02 diserang dengan isu yang digoreng-goreng. Sebelumnya, Prabowo-Gibran sudah sering diserang. Bahkan, sebelum mencalonkan sebagai Capres, Prabowo juga banyak diserang isu-isu gorengan. Namun, semua itu tidak ada yang mempan.

Bagi Hasan, serangan dalam politik adalah hal biasa. Yang terpenting adalah mengelola dan menyikapi serangan tersebut. Ketika reaktif atau emosional, bisa saja blunder. Namun, ketika seorang politisi tenang, berpikir jernih, tidak melanggar, dan menyakiti hati masyarakat, kemenangan akan diraih meski banyak diserang lawan.

Baca juga : Bank Mandiri Dipuji DPR

"Kita haqqul yaqinlah, seperti capaian survei sekarang,” ucapnya.

Apakah survei-survei yang ada sekarang akurat? Pendiri lembaga survei Cyrus Network ini menyatakan, sangat percaya survei-survei itu akurat. Sebab, lembaga-lembaga survei yang tergabung dalam Perkumpulan Survei Opini Publik Indonesia (Persepi) menggunakan kaedah akademik yang terstandarisasi. Jika satu lembaga survei melakukan penyimpangan, akan kena sanksi.

Hasan bercerita, pihaknya pernah memanggil satu lembaga survei, karena hasilnya dianggap menyimpang dibanding survei-survei lembaga lain. “Bukan karena kita ingin memaksakan hasil kita. Meski dia yang dipanggil, kita juga buka data. Memang kesannya dia yang diadili, karena beda," ungkap Hasan.

Dia pun pede, survei yang ada saat ini, takkan berbeda jauh dengan hasil Pemilu nanti. Hasan lalu mengenang saat Cyrus Network mengumumkan Jokowi-Ma'ruf akan menang dua digit melawan Prabowo-Sandi di Pilpres 2019, saat seminggu menjelang pencoblosan. Hasilnya terbukti, Jokowi-Ma’ruf meraih 55 persen, dan Prabowo-Sandi 45 persen.

Saat ini, lanjut dia, beberapa lembaga survei sudah mendapati Prabowo-Gibran di atas 50 persen. Di antaranya LSI Denny JA, Cyrus Network, Populi Center, dan Indikator Politik Indonesia. "Bahkan Litbang Kompas kemungkinan akan mengeluarkan survei yang relatif mirip," ucapnya.

Baca juga : Proyek Pembangunan Dapat Memicu Banjir

Terkait pihak lawan yang terus menggoreng etik atau pemilu curang, Hasan menyebut, mereka sebenarnya sudah sadar tidak bisa memenangkan permainan. Mereka pun ancang-ancang untuk menolak hasil Pemilu.

Namun, dia menganggap hal itu wajar, karena kontestan lain tak punya pilihan selain menggoreng isu. Sebab, posisi mereka jauh tertinggal di belakang Prabowo-Gibran. Untuk bisa mengejar, mereka harus ngebut, dengan harapan Prabowo-Gibran juga mogok di tengah jalan.

"Selain ngebut, mereka juga harus menahan laju mobil di depan. Namun, sebagai usaha, biarkanlah. Kita yakin bahwa masyarakat ingin melihat Pemilu berjalan dengan baik, damai, dan hasilnya diterima semua pihak. Pak Prabowo mencontohkan itu," pungkasnya.

Saksikan video lengkap Podcast Ngegas di Rakyat Merdeka bersama Hasan Nasbi akan tayang di Channel YouTube Rakyat Merdeka TV, Jumat (9/2), pukul 16.00 WIB.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.