Dark/Light Mode

Tudingan Mahfud Soal Operasi Di Malaysia

Jarnas 98: Jangan Menuduh, Lebih Baik Perbaiki Cara Kampanye

Jumat, 9 Februari 2024 20:21 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua bidang Penggalangan Jaringan Nasional Aktivis (Jarnas) 98 Barita Ricky Tobing menyayangkan tuduhan adanya operasi dari pihak tertentu atas tercoblosnya surat suara yang bergambar pasangan capres dan cawapres nomor urut 3 di Malaysia.

Tuduhan tersebut dilayangkan calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 3, Mahfud MD saat berkampanye di Banyuwangi.

“Semakin mendekati pencoblosan, Prof Mahfud membuat pernyataan yang ngelantur. Seolah-olah kekalahan mereka itu akibat design pihak tertentu,” kata Ricky melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Jumat (9/2/2024).

Baca juga : Ini Strategi Ganjar-Mahfud Atasi Krisis Pangan Tanpa Babat Hutan

Menurut Ricky, berbagai hasil survei menempatkan pasangan nomor urut 3 itu di urutan terakhir.

Dia pun menyarankan, Mahfud lebih baik fokus memperbaiki peringkat tersebut dengan cara-cara yang elegan dan dicintai rakyat.

“Belasan lembaga survei itu selalu menempatkan nomor urut 3 di posisi buncit. Apakah itu juga operasi pihak tertentu? Sudahlah, jangan suka menuduh tapi perbaiki cara berkampanyenya,” saran dia.

Baca juga : Pendukung Ganjar-Mahfud Magelang Deklarasi Pemenangan Melalui Pesta Rakyat #23

Ricky berpandangan, tuduhan yang dilayangkan Mahfud tersebut tak dapat diterima akal sehat.

"Janganlah membentuk opini selalu menjadi korban,” sesalnya.

Sebelumnya, Mahfud menyinggung dugaan kecurangan surat suara di Tempat Pemungutan Surat Suara Luar Negeri (TPSLN) di Malaysia yang sudah tercoblos gambar dirinya dan Ganjar. Menurutnya, hal itu bisa saja dilakukan oleh pihak lain.

Baca juga : Mahfud Ajak PMI Di Malaysia Nyanyi Lagu Madura Tanduk Majen

"Seperti yang terjadi di Malaysia itu kan seakan-akan kami dikorbankan, padahal itu bisa saja operasi dari pihak lain nyuruh tiga orang nyoblos gitu, lalu diumumkan ini penjeblosan yang melanggar aturan," ungkap Mahfud, Kamis (8/2/2024). 

Mahfud pun meminta KPU untuk segera menyelidiki kondisi tersebut. Selain itu, dia berharap KPU dapat mengumumkan kondisi yang terjadi di Malaysia.

“Oleh sebab itu saya meminta KPU agar segera menyelidiki dan mengumumkan apa yang sebenarnya terjadi di Malaysia,” tegas Mahfud.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.