Dark/Light Mode

Pilpres Sudah Selesai, Waktunya Bersatu Lagi

Kamis, 15 Februari 2024 08:00 WIB
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara KPPS melakukan penghitungan surat suara Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan di Tempat Pemungutan Suara TPS 042 Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu 14/2/2024. (Foto: Rizki Syahputra/RM)
Petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara KPPS melakukan penghitungan surat suara Presiden dan Wakil Presiden yang dilakukan di Tempat Pemungutan Suara TPS 042 Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Rabu 14/2/2024. (Foto: Rizki Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Rangkaian panjang Pilpres 2024 yang begitu melelahkan sekaligus menegangkan telah selesai. Kini saatnya rakyat Indonesia bersatu lagi. Beda pilihan Capres-Cawapres biasa, tapi persatuan dan kesatuan adalah yang utama.

Seruan agar rakyat kembali rukun rame disampaikan, baik di dunia nyata maupun dunia maya. Berbagai tokoh juga ikut menyampaikan hal yang sama.

Imbauan pertama disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir. Ajakan itu disampaikan Haedar usai dirinya menyalurkan hak pilihnya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 12 Kampung Rukeman-Peleman, Tamantirto, Kapanewon Kasihan, Bantul, Yogyakarta, Rabu (14/2/2024).

Baca juga : Pemungutan Suara Di Malaysia Diulang

Haedar minta masyarakat tetap menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia, meski pilihan politiknya berbeda. Dia bilang, kalau ada keretakan karena Pemilu harus segera ada rekonsiliasi. Baik di level masyarakat maupun di kalangan tokoh dan elite politik.

“Terlalu mahal harganya bila Pemilu kemudian merekatkan kita sebagai bangsa. Pilihan kita berbeda, hasil sudah diperoleh. Maka semuanya kembali untuk menjalankan tugas kewargaan, kebangsaan dan kenegaraan,” ujar Haedar di DIY, Rabu (14/2/2024).

Haedar meminta masyarakat tidak larut dalam kemenangan semu berdasarkan hasil perhitungan cepat berbagai lembaga survei. Dia bilang, pengumuman resmi perhitungan suara yang sah berasal dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Publik diminta menunggu hasil yang bakal diumumkan KPU pada Maret mendatang.

Baca juga : AC Milan Vs Rennes, Rossoneri Ogah Kecolongan

Menurutnya, siapapun yang keluar sebagai pemenang dalam Pemilu 2024, harus diterima dengan lapang dada oleh yang kalah. Sementara untuk yang menang diharapkan tetap bersikap rendah hati. “Jangan euphoria, jangan jumawa, jangan merasa adigung adiguna, tetapi tetap rendah hati,” harapnya.

Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya juga menyampaikan hal yang sama usai menyalurkan hak suara Pemilu 2024 di Rembang, Jawa Tengah. Gus Yahya mengajak masyarakat agar mewujudkan pemilu yang damai.

Gus Yahya juga mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk dapat menjaga agar Pemilu 2024 berjalan kondusif dan damai. Masyarakat juga harus bisa menerima hasil apa pun dari Pemilu 2024.

Baca juga : Pesan Bek Andrea Cambiaso: Si Nyonya Tua Jangan Panik!

“Mari kita jalani ini semua dengan damai dan mari kita sambut nanti apa pun hasilnya. Karena ini sebetulnya ini adalah ikhtiar yang sama bagi saudara sebangsa, walaupun punya pandangan berbeda,” pungkasnya.

Hal senada juga disampaikan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Sultan berharap ketiga pasangan Capres-Cawapres yang bertarung di Pemilu 2024 ini segera mengakhiri perbedaan.

“Masalah perbedaan yang mereka lakukan, entah dalam program atau gesekan, harus selesai,” ujar Sultan di Yogyakarta, Rabu (14/2/2024).
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.